CEO TikTok Jadi Perbincangan, Pernah Hidup di Hutan Kalimantan

Nama Shou Chew tengah jadi perbincangan hangat.

Ini terjadi setelah dia tampil di hadapan DPR Amerika Serikat terkait Tiktok. Bahwa perusahaan yang ia pimpin dituding sebagai ancaman keamanan nasional.

Chew sendiri bukanlah orang China, seperti asal Tiktok dan induk perusahaannya. Pria 40 tahun itu berasal dari Singapura dari seorang ayah yang bekerja di konstruksi dan ibu dari bidang pembukuan.

Ternyata dia juga punya pengalaman hidup melelahkan di Kalimantan. Saat itu, dia tengah menjalani wajib militer di angkatan bersenjata Singapura yang mewajibkannya tinggal selama lima hari di hutan Kalimantan.

CEO TikTok Jadi Perbincangan

Lepas dinas militer, Chew berhasil menyelesaikan kuliahnya di University College London pada 2006. Di sana, dia memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Setelah itu, dia bergabung selama dua tahun sebagai bankir di Goldman Saschs. Berikutnya dia bekerja di perusahaan pemodal ventura DST Global.

DST Global merupakan awal pertemuannya dengan Bytedance. Sebab Chew merupakan pemimpin tim investor awal di perusahaan induk Tiktok itu.

Pada 2010, Chew melanjutkan pendidikannya di Harvard Business School dan mendapatkan gelar MBA di sana. Saat sekolah di sana dia sempat magang di Facebook pada era awal pembangunan perusahaan tersebut.

Chew juga tercatat pernah bekerja sebagai Chief Financial Officer Xiaomi pada 2015. Empat tahun kemudian menjadi International Business President.

Setelah dari Xiaomi, dia baru bekerja di Bytedance. Tahun 2021, dia duduk di kursi Chief Financial Officer.

Tak lama setelah bergabung, kursi CEO Tiktok kosong setelah ditinggal Kevin Mayer yang hanya hanya tiga bulan bekerja. Sejak saat itu Chew memegang jabatan bos Tiktok.

Karir cemerlang Chew tersebut juga membuatnya masuk dalam daftar bergengsi Fortune 40 under 40 tahun 2021 lalu.

*cnbcindonesia

CEO TikTok Jadi Perbincangan

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything