Kuliah Pelarian Terindah
Kuliah adalah pelarian terindah? Bagi sebagian mahasiswa di Universitas Terbuka Pokjar Hong Kong pasti bertanya-tanya, kok bisa-bisanya kuliah pelarian terindah? Mungkin kalian tidak sadar, secara tidak langsung kuliah sudah membuat kita melupakan beberapa masalah hidup yang ruwet seperti benang kusut. Meski tidak semua beranggapan begitu tapi beberapa teman menjadikan kuliah sebagai pelarian paling indah. Logikanya, bagaimana kita mau stress di saat tugas dan diskusi saling tumpang tindih.
Tugas kuliah yang menumpuk dan masih harus menyelesaikan tugas diskusi di kelas online bahkan beberapa mengeluh keteteran dan masih harus bekerja keesokan harinya
”Aku loh baru mau bikin diskusi 2 kok udah tugas 1 aja, ini gimana sih?” keluh Ovie, salah satu mahasiswa Jurusan Sastra Inggris.
“Fokus ke tugas di kelas online setelah selesai kerja itu secara nggak langsung kaya pengalihan perhatian dari masalah yang menumpuk walau kita tetep aja stress mikir jawaban tapi paling nggak kita nggak mikir masalah hidup sementara,” tambah Eva, mahasiswa lain dari Jurusan Sastra Inggris.
Terlepas dari semua opini itu, semua juga harus seimbang antara kuliah dan bekerja. Terutama untuk mahasiswa UT Hong Kong yang notabene sebagian besar bekerja sebagai Buruh Migran di Hong Kong. Rasa lelah dan mengantuk menjadi faktor utama malas mengerjakan tugas dan diskusi. Jangankan membuat jawaban diskusi ataupun tugas kuliah, mata terasa berat seketika saat melihat huruf yang berbaris rapi.
Tugas Kuliah Sebagai Pelarian Dari Patah Hati
Kuliah memang pelarian terindah tapi terkadang masalah yang tidak terselesaikan akan mengganggu proses belajar mahasiswa. Seperti halnya patah hati, mereka menggunakan tugas dan diskusi untuk melupakan rasa sakit. Tapi justru berujung nilai hancur karena mereka tidak fokus dengan materi yang mereka pelajari, nilai UAS pun turun drastis perkara hati.
Mahasiswa yang menyebut kuliah sebagai pelarian terindah itu artinya mereka menemukan tempat yang nyaman dan memutuskan untuk fokus di situ. Berusaha sebaik mungkin mendapatkan hasil yang memuaskan dan menunjukkan bahwa patah hati kemarin tidak sebanding dengan rumitnya tugas kuliah. Menyembunyikan rasa sakit dengan prestasi tanpa perlu koar-koar yang tidak pasti.
Ditulis oleh : SIRIFA , Mahasiswa Sastra Inggris Semester 5
Kuliah Pelarian Terindah
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang