Nestle Naikkan Harga Produk Dampak Dari Kenaikan Biaya Produksi
Perusahaan Nestle (NESN.S) merupakan produsen makanan dan minuman asal Swiss. Nestle berencana akan menaikkan harga produk makanan mereka. Kepala Eksekutif Mark Schneider melalui surat kabar Jerman menyampaikan informasi soal rencana kenaikan harga tersebut. Mengutip Reuters, Senin (6/2), ia mengatakan kenaikan harga tersebut untuk mengimbangi lonjakan biaya produksi.
Kenaikan Harga Produk Tidak Akan Setinggi Tahun 2022 Lalu
“Kenaikan tidak akan setinggi pada 2022, tetapi kami memiliki beberapa hal yang harus seimbang selama setahun penuh,” kata Schneider.
Dalam sembilan bulan pertama 2022, grup perusahaan makanan terbesar di dunia yang membuat cokelat batangan KitKat dan Nescafe melaporkan pertumbuhan penjualan organik sebesar 8,5 persen. Dan kenaikan harga menyumbang 7,5 poin persentase.
Kenaikan biaya produksi ini akibat dari kondisi inflasi di banyak negara maju. Inflasi telah mencapai tingkat tertinggi dalam beberapa dekade, sebagian besar akibat dari kenaikan harga pangan dan energi.
Sebagai tambahan informasi, Nestle merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia. Perusahaan ini telah berdiri lebih dari 150 tahun. Hingga kini produk-produk Nestle telah tersebar di 186 negara di dunia.
Pada akhir tahun lalu, Nestle melaporkan akan membangun pabrik produksi makanan baru di Ukraina. Investasi itu berjalan meski Ukraina masih dalam keadaan perang dengan Rusia.
Perusahaan mengatakan akan menginvestasikan dana 40 juta franc Swiss atau US$ 42,88 juta setara Rp 671 miliar (kurs Rp 15.670). Pabrik rencananya akan dibangun di Smolyhiv di wilayah Volyn.
Pabrik baru ini bertujuan untuk membantu meningkatkan produksi saus dingin, bumbu, sup, dan makanan instan. Selain itu, targetnya bisa menambah lapangan pekerjaan juga di Ukraina hingga 1.500 pekerja baru.
Sumber dari http://www.cnnindonesia.com
Nestle Naikkan Harga Produk
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang