Panic Buying Air Mineral Melanda Malaysia, Warga Saling Berebut Air Minum di Supermarket
Sejak beberapa hari terakhir, warga Malaysia berbondong-bondong memenuhi supermarket untuk berebut persediaan air minum dalam kemasan. Panic buying air kemasan ini terutama melanda Penang.
Kekeringan di Sungai Penang membuat warga Malaysia melakukan panic buying air mineral kemasan di sejumlah pasar swalayan. Hujan yang jarang dan bendungan yang mengering membuat kurang lebih satu juta orang di Penang dan Kedah memborong air kemasan.
Ditambah lagi, perusahaan Air Selangor mengumumkan pipa saluran utama dengan diameter 2.200 mm di Jalan Bukit Cerakah, Bandar Puncak Alam, Kuala Selangor bocor. Padahal, saluran ini berfungsi mendistribusikan air bersih dalam skala besar.
Mengutip dari The Star, penduduk Malaysia ramai-ramai menyerbu supermarket dan memborong isi rak botol air minum. Di media sosial juga memperlihatkan kekacauan dengan saling dorong karena orang saling berebut air botol.
Kelangkaan Air Minum Imbas Meyusutnya Debit Sungai Muda
Situasi panic buying terjadi setelah adanya kekhawatiran kelangkaan air minum imbas aliran Sungai Muda yang tiba-tiba menyusut drastis di beberapa titik. Sebagai informasi saja, Sungai Muda adalah sungai terpanjang yang terletak di sebelah utara Malaysia.
Jutaan orang bergantung pada sungai ini, karena menjadi pemasok air baku bagi banyak perusahaan penyedia air bersih. Sungai ini memiliki panjang 178 km dan melalui daerah-daerah Baling, Sik, Kulim, dan Kuala Muda. Kedah dan Seberang Perai Utara, Penang sebelum mencapai Selat Malaka.
Imbas menyusutnya debit air kedah, air keran dari PDAM di rumah-rumah penduduk berhenti mengalir. Efek lainnya, banyak pemilik usaha, terutama rumah makan, memutuskan tutup karena ketiadaan suplai air.
Dengan menyusutnya pasokan air dari Sungai Muda, berdampak pada menurunnya ketinggian permukaan di banyak waduk yang menyuplai air baku.
Tanpa air dari Sungai Muda, level debit air pada bendungan di Penang mengalami titik terendah. Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, bendungan Teluk Bahang hanya 46,2 persen, bahkan Bendungan Mengkuang hanya terisi 88,2 persen, yang sebelumnya di atas 90 persen.
Kerusakan Sensor Pintu Air Otomatis
Dalam penyelidikan sementara, salah satu penyebab menyusutnya debit air adalah terbukanya pintu air otomatis yang penggeraknya adalah sensor. Yang mana, sensor yang terpasang disebut-sebut mengalami kerusakan.
Ketua Menteri Penang, Chow Kon Yeuw mengimbau warganya menghemat air. Dia menegaskan hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.
Sementara itu, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengatakan fenomena berkurangnya debit air ini adalah peringatan untuk warga Penang, meski kerusakan pada sensor pintu air menjadi pemicunya.
“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” katanya.
Tentang sensor yang salah yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka, Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena kesalahan teknis tersebut.
“Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau apakah ada virus dalam program tersebut,” beber Weng. “Kalau pun rusak sensornya, seharusnya juga ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” katanya lagi.
Chan mengatakan banyak orang memprotes agar permasalahan kelangkaan air dalam jangka panjang seharusnya cepat terselesaikan oleh pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation.
Salah satu solusinya, adalah meminta tambahan suplai air dari sungai yang ada di negara bagian tetangganya, Perak. Namun, kedua negara bagian itu belum menemukan kata sepakat. “Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai,” katanya.
Untuk skema pengiriman air baku dari Sungai Perak, dia mendesak Pemerintah Federal untuk membantu menemukan jalan tengah untuk Perak dan Penang.
sumber : kompas.com
Panic Buying Air Mineral
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang