TikTok Lengser Kini Hadir CapCut Raja Aplikasi Baru Buatan China

Di tengah fenomena pemblokiran TikTok di beberapa negara, ternyata ada aplikasi lain dari China yang popularitasnya melambung belakangan ini.

Aplikasi itu tak lain adalah CapCut,

saudara kandung TikTok yang sama-sama dalam naungan raksasa teknologi China, ByteDance Ltd.

Berdasarkan data pelacak aplikasi, CapCut menunjukkan angka unduhan yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir dibandingkan TikTok.

CapCut memungkinkan orang untuk mengedit video dengan mudah layaknya profesional. Aplikasi ini menyediakan berbagai template, filter, efek visual, dan musik. Video ini juga memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi viral di TikTok dan platform lain.

TikTok Lengser Kini Hadir CapCut

TikTok Lengser Kini Hadir CapCut Sebagai Pengganti

Peluncuran pada tahun 2020, CapCut memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif bulanan, menurut data dari Diandian yang berbasis di Shanghai. Sementara itu, TikTok memiliki lebih dari satu miliar pengguna secara global.

Mengutip dari Wall Street Journal, Selasa (21/3/2023). Tidak seperti TikTok, CapCut seolah terhindar dari pengawasan peraturan atas praktik penanganan data pengguna.

Padahal pemerintahan Biden telah mendorong para pendiri ByteDance untuk melepaskan kepemilikan mereka di TikTok. Dengan alasan mengatasi kekhawatiran atas ancamannya terhadap keamanan nasional AS.

CapCut mengatakan dalam kebijakan privasinya. Bahwa untuk menyediakan layanan, ia mengumpulkan konten seperti foto dan video yang terunggah oleh pengguna. Serta data pengguna termasuk lokasi, jenis kelamin, dan tanggal lahir mereka, yang umum untuk alat pengeditan video.

TikTok Lengser Kini Hadir CapCut

Mereka mengaku menyimpan data semacam itu di AS dan Singapura, seperti halnya TikTok.

CapCut melonjak ke puncak toko aplikasi sejak akhir tahun lalu. Ia hampir menduduki puncak mingguan aplikasi yang terunduh di AS. Bersama TikTok serta platform belanja Temu dan mode marketplace Shein.

Menurut laporan Sensor Tower, unduhan global CapCut melonjak 43% menjadi lebih dari 400 juta tahun lalu. Sekitar 7% dari unduhan globalnya sejak tahun lalu berasal dari AS.

“Ini sangat mudah digunakan. CapCut menghadirkan begitu banyak fitur bagus, dan gratis, “kata Edoardo Liotta. Ia pengguna TikTok berusia 25 tahun yang berbasis di Singapura. Memiliki lebih dari 80.000 pengikut dan ia mengunduh aplikasi tersebut akhir tahun lalu.

CapCut bukan penghasil pendapatan tinggi bagi ByteDance. Namun perusahaan lebih ingin memonetisasi popularitas aplikasi, kata orang-orang yang akrab dengan perusahaan. Akhir tahun lalu, CapCut mulai memberikan langganan premiun untuk layanan penyimpanan cloud agar lebih banyak lagi mendapatkan fitur dan efek.

Negara-negara Yang Telah Memblokir TikTok, Ini Kronologi dan Penyebabnya

Seperti info yang beredar, bahwa sudah sejak akhir tahun lalu, sejumlah negara melarang penggunaan TikTok pada perangkat pegawai pemerintahan. Sejauh ini, sekitar 8 negara telah memblokir platform tersebut.

TikTok Lengser Kini Hadir CapCut

Salah satu yang berteriak paling keras untuk memblokir TikTok adalah Amerika Serikat (AS). Negara itu menuding TikTok berpotensi mengganggu keamanan nasionalnya.

Ini semua karena ada anggapan TikTok berpotensi menjadi mata-mata pemerintah China. Selain itu, ada juga ketakutan adanya konten propaganda yang menyusup dalam platform berbagi video pendek itu.

Gelombang blokir sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. Mulai dari Taiwan dan AS, kini menjalar ke lebih banyak negara.

Blokir mulai masuk ke benua Eropa dan negara-negara di dalamnya. Termasuk Inggris, yang sebelumnya ingin pilihan menggunakan TikTok dikembalikan pada masyarakatnya.

Kronologi Pemblokiran Tiktok

Berikut kronologi pemblokiran Tiktok di tiap negara, melansir info dari Gizmodo, Senin (20/3/2023):

8 Desember 2022 : Taiwan melarang pegawai pemerintah dan publik untuk install dan menggunakan Tiktok pada perangkat resminya.

27 Desember 2022 : Giliran Amerika Serikat (AS) yang mengeluarkan larangan. Kantor Kepala Pejabat Administrasi mengirimkan email pada anggota DPR dan stafnya. Tentang pelarangan Tiktok pada perangkat pemerintah AS.

23 Februari 2023 : Berselang dua bulan setelah larangan di AS, Komisi Eropa juga membuat keputusan yang sama. Membawahi 27 negara Uni Eropa, kebijakan ini berdampak pada 32 ribu karyawannya. Yang menggunakan Tiktok dan juga email serta aplikasi pemerintah.

27 Februari 2023 : Kanada juga melarang Tiktok pada perangkat pemerintah. Pemerintahan Justin Trudeau juga tidak mengesampingkan tindakan lebih lanjut pada aplikasi. Dia juga mengatakan masyarakat mungkin akan merefleksikan larangan itu untuk keamanan data sendiri dan pada akhirnya juga memberikan pilihan.

1 Maret 2023 :

Membuka bulan ini, Edgars Rinkevics selaku menteri luar negeri Latvia menyebutkan telah menghapus Tiktok dari ponsel. Kementeriannya juga ada larangan menggunakan aplikasi itu, ungkapnya.

6 Maret 2023 : Sebelumnya, pusat keamanan siber Denmark telah menetapkan Tiktok berisiko menjadi spionase. Berikutnya Tiktok terlarang penggunaannya pada perangkat karyawan kementerian pertahanan setempat. Pada 10 Maret, penyiar publik Denmark, DR juga memblokir Tiktok dari ponselnya.

10 Maret 2023 : Perdana Menteri Alexander de Croo mengumumkan keputusan melarang Tiktok pada perangkat pemerintah. Alasannya karena adanya peringatan terkait aplikasi dari layanan keamanan dan pusat keamanan siber Belgia. Dia juga mengatakan negaranya tidak bisa naif dan menuding China bekerja sama dengan intelijen China.

16 Maret 2023 : Inggris akhirnya melarang Tiktok pada pertengahan bulan ini. Menteri kantor kabinet Oliver Dowden mengatakan keputusannya merupakan langkah proporsional berbasis risiko dengan perangkat pemerintah.

17 Maret 2023 : Sehari setelah Inggris, parlemen Selandia Baru juga mengumumkan larangan yang sama pada perangkat anggota parlemennya untuk akhir bulan ini. Risiko yang timbul dari Tiktok mereka sebut tidak bisa diterima pada lingkungan parlemen.

Itulah kabar terkini aplikasi TikTok dan sejumlah fenomena yang menyertainya, termasuk hadirnya aplkasi pengganti karena Tiktok terlarang di berbagai negara.

*cnbcindonesia.com

TikTok Lengser Kini Hadir CapCut

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything