India Bakal Ubah Nama Menjadi Bharat, Turki & 13 Tetangga RI Juga Pernah Ganti Nama
Kabar internasional datang dari India, di mana pemerintah setempat berencana mengganti nama negaranya menjadi Bharat. Agenda pergantian ini yaitu dalam sidang khusus parlemen pada 18-22 September 2023 mendatang.
Media India, Economic Times yang mengutip Times Now, memuat Perdana Menteri (PM) Narendra Modi kemungkinan akan membawa resolusi mengubah nama resmi India ke Bharat selama sidang khusus parlemen.

Negara dengan penduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa ini sebenarnya secara resmi terkenal dengan dua nama, yakni India dan Bharat. Namun, nama India lebih populer, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sedangkan menurut Al Jazeera, alasan pemerintah India melakukan itu sebagai bentuk penghapusan kolonialisme.
Nama Bharat merupakan kata Sanskerta kuno yang berasal dari teks-teks Hindu awal. Kata Bharat pada dasarnya juga berarti India dalam bahasa Hindi. Nama ‘Bharat’ sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru karena sudah tercantum di konstitusi. Jadi, pada konstitusi India terdapat dua rujukan penyebut nama negara, yakni India dalam bahasa Inggris dan Bharat dalam bahasa Hindi.
Ada juga ‘Hindustan’ untuk merujuk India dalam bahasa Urdu yang artinya “Tanah umat Hindu”. Di keseharian, ketiga nama tersebut dipakai secara resmi oleh masyarakat. Di lain sisi, Perubahan nama itu juga ada dukungan kuat oleh para pejabat dan politisi BJP yang kini berkuasa di India. Mereka berpendapat bahwa nama India diperkenalkan oleh kolonial Inggris dan merupakan ‘simbol perbudakan’.
Selain India, Ada 14 Negara Sudah Berganti Nama
Terlepas dari rencana India berganti nama menjadi Bharat, banyak negara yang sudah terlebih dahulu mengganti namanya sebelum India. Ada banyak alasan pemerintah atau otoritas setempat mengganti nama negaranya, mulai dari alasan agar tidak tertimpa ‘sial’, rebranding, bahkan ada yang beralasan mirip dengan nama hewan.
Lalu apa saja negara-negara yang sudah mengganti namanya? Berikut negara-negaranya dan alasan mengapa mengganti namanya.
1. Turkiye (Sebelumnya Turkey)

Turkey atau Turki resmi berganti nama secara internasional menjadi Turkiye. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui perubahan nama negara tersebut pada Rabu, 1 Juni 2022.
Mengutip CNN, Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric menyatakan bahwa PBB menerima perubahan nama menjadi Turkiye. Resmi bergantinya menjadi Turkiye terjadi setelah PBB menerima permintaan resmi pergantian nama dari Pemerintah Turki, serta memastikan bahwa dokumen tersebut sah.
Menteri Luar Negeri Turkiye, Mevlut Cavusoglu mengatakan, pergantian nama ini bertujuan untuk meningkatkan branding atau nilai merek (brand value) negara tersebut. Namun, ada alasan lucu mengapa nama Turkey menjadi Turkiye. Istilah Turkey sendiri merupakan bahasa Inggris dari ayam kalkun. Bahkan, istilah Turkey juga terkadang untuk menyebut istilah konyol dan negatif berkenaan dengan kata tersebut dalam bahasa Inggris.
Penggantian nama juga sebagai upaya untuk mengubah citra negara tersebut dan tidak lagi ada cerita yang berkaitkan dengan ayam kalkun yang paling terkenal di Amerika Serikat (AS) menjadi menu tradisional Thanksgiving Day di akhir November.
2. Iran (Dahulu Persia)

Menurut sejarah, usulan pergantian nama Persia menjadi di Iran dipengaruhi oleh Duta Besar Iran untuk Jerman yang dipengaruhi oleh Nazi. Selain itu, dalam tulisan Yunani, Persia adalah sebutan untuk Iran. Walaupun di beberapa kalangan terdapat banyak hal kontra, langkah perubahan nama ini memang tepat karena dapat mengubah persepsi masyarakat. Hingga saat ini, dapat secara bebas disebut sebagai Iran.
Adapun Persia resmi berganti menjadi Iran yakni pada 21 Maret 1935, di mana saat itu, Dinasti Shah Reza Pahlavi masih menjabat Persia.
Shah pun mengubahnya menjadi Iran. Dengan transformasi nama Persia menjadi Iran, Shah Reza Pahlavi menginginkan agar seluruh etnis atau keturunan di Persia bisa bersatu. Demikian seperti dimuat Mapstor.com.
Nama Persia dianggap membuat rakyat kala itu terkotak-kotak. Antara etnis Kurds dan Turds masih belum bersatu secara utuh dan memiliki rasa kebersamaan. Untuk itu, nama Iran diharapkan bisa menyatukan mereka.
Selain itu, nama Persia dianggap memiliki konotasi yang kurang baik, bisa diartikan sebagai sebuah hal yang ‘lemah’ dan bisa menghambat perkembangan dinasti di tengah-tengah ancaman imperialisme dari Eropa.
Sementara nama ‘Iran’ yang diartikan ‘tanah bangsa Arya’ dianggap sebagai representasi dari sebuah kekuatan dan kemakmuran. Juga sebagai simbol kebangkitan dan pembangkit semangat nasionalisme seluruh rakyat.
3. Myanmar (Dahulu Burma)

Myanmar merupakan salah satu negara yang dalam bahasa Inggris terkenal dengan dua nama yakni Myanmar dan Burma.
Namun, pemerintahan Junta militer mengubah nama ‘Burma’ menjadi “Myanmar” pada 1989 setelah ratusan orang terbunuh dalam upaya untuk menekan pemberontakan rakyat. PBB dan beberapa negara seperti Prancis dan Jepang mengakui perubahan nama tersebut.
4. Kamboja (Dahulu Kampuchea)

Negara Tanah Kedamaian ini dulunya dikenal dengan nama Kampuchea. Faktanya negara Kamboja sempat berganti nama beberapa kali.
Pada tahun 1953-1970, negara ini bernama Kerajaan Kamboja. Lalu, pada 1970-1975 dinamai sebagai Republik Khmer.
Saat pemerintahan Komunis 1975-1979 berlangsung, Kamboja disebut sebagai Kampuchea Demokratik. Pada 1989-1993 di bawah otoritas transisi PBB, berubah menjadi negara Kamboja. Satu tahun kemudian, pasca pemulihan monarki 1994, Kamboja berganti menjadi kerajaan Kamboja.
5. Thailand (Dahulu Siam)

Selama beberapa abad, wilayah Thailand diperintah oleh seorang raja yang dikenal sebagai Siam. Setelah menjadi negara monarki konstitusional pada tahun 1939, nama baru tersebut diucapkan sebagai Prathet Thai yang berarti negara orang-orang bebas.
Pada 1939, atas ide dari Plaek Phibunsongkhram perdana menteri yang menjabat saat itu, raja yang memerintah akhirnya mengubah nama negaranya setelah menjadi monarki konstitusional.
6. Yordania (Dahulu Transyordania)

Negara di Timur Tengah ini sebenarnya sudah terakui sejak September 1922. Hal ini karena sudah mendapat mandat dari pasukan Inggris dan 1946 Transyordania diberikan kemerdekaan oleh Inggris.
Lalu pada 1946, pihak berwenang memutuskan untuk merubah nama negara ini menjadi Kerajaan Hashimiyah Transyordania. Kemudian pada 1949, namanya berubah menjadi Kerajaan Hasyimiyah Jordania atau lebih populer dengan nama Yordania. Hal ini karena negara itu sudah diperintah sejak Kerajaan Hashimiyah oleh Dinasti Hasyimiyah.
Hashimiyah sendiri merujuk kepada para keluarga dan keturunan kerajaan, sedangkan Yordania adalah nama lain yang merujuk kepada sebuah kawasan geografis bernama Sungai Yordania.
7. Belanda (Sebelumnya Holland)

Nama Belanda atau Netherlands sendiri baru tergantikan belum lama ini, yakni pada Januari 2020 lalu. Secara resmi, Holland bersatu dengan Netherlands. Padahal di Indonesia sendiri, nama Belanda sudah terkenal sejak lama.
Walaupun dalam bahasa Inggris memiliki kata yang berbeda, dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang sama yaitu Belanda. Tidak hanya mengganti namanya secara resmi, Belanda turut mengubah nama tim sepak bola mereka.
8. Ethiopia (Dahulu Abyssinia)

Nama Abyssinia berubah menjadi Ethiopia pada Perang Dunia II oleh Hailesilasie, Raja X Ethiopia. Istilah Abyssinia berawal dari pendirian dinasti Solomon pada tahun 1270 yang akhirnya menjadi identitas nama negara tersebut sebelum berubah menjadi Ethiopia
Alasan Abyssinia berganti nama menjadi Ethiopia yakni karena adanya perjanjian antara Italia dan Abyssinia setelah invasi Italia yang gagal. Nama yang tertera dalam perjanjian itu adalah Etiopia.
9. Sri Lanka (Dahulu Ceylon)

Dari tahun 1815 hingga 1948 nama negara Ceylon terkenal di bawah pemerintahan Inggris. Ceylon berasal dari kata Ceilao, sebuah negara di bawah kekuasaan Portugis di Sri Lanka modern.
Akhirnya, nama Sri Lanka berubah pada awal abad ke-20 dan secara resmi mengangkat nama Republik Sri Lanka pada 1972 dan sempat merubah namanya menjadi Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka pada tahun 1978.
10. Irlandia (Dahulu Irish Free State)

Salah satu alasan suatu negara merubah namanya adalah untuk menghilangkan kenangan yang ‘pahit’ berkaitan dengan negaranya.
Salah satu negara yang melakukan ini adalah Irlandia. Di tahun 1937, Irlandia merubah namanya untuk menghapus seluruh ikatan dengan negara yang terkenal dengan Big Ben-nya yaitu Inggris setelah berperang secara sengit selama 2 tahun.
11. Republik Demokratik Kongo (Dahulu Zaire)

Pada awal kemerdekaan tahun 1960, negara ini sepakat untuk memberikan nama Republik Kongo. Lalu, dari tahun 1965 hingga 1971 Republik Kongo merubah namanya menjadi Republik Demokratik Kongo dan pada tahun 1971 Presiden yang saat itu menjabat yaitu Mobutu Sese Seko kembali mengganti namanya menjadi Republik Zaire.
Kongres Nasional Berdaulat pada tahun 1922 merencanakan untuk mengubah nama kembali menjadi Republik Demokratik Kongo pada 1992. Namun, realisasinya baru terjadi pada tahun 1977 setelah jatuhnya Pemerintahan Mobutu.
12. Czechia/Ceko (Dahulu Czech Republic)

Negara lain yang juga terbilang baru mengganti namanya adalah Republik Ceko, pada 2016 Czech Republic mengubah nama negaranya menjadi Czechia dengan alasan untuk mempersingkat penyebutan negara dalam pergaulan internasional dan menjadi salah satu sarana promosi negara.
Meski sudah berubah nama menjadi Czechia, orang-orang cenderung masih sering menyebut negara tersebut sebagai negara Republik Ceko.
13. Zimbabwe (Dahulu Rhodesia)
Sebelum kemerdekaan, Rhodesia Selatan merupakan nama resmi negara Zimbabwe. Tepat pada 1980, Rhodesia mendapat pengakuan resmi dengan nama Republik Zimbabwe, yang kemudian dipersingkat menjadi Negara Zimbabwe. Nama Rhodesia berasal dari nama Cecil John Rhodes, seorang pembangun Kerajaan yang terakui.
14. Eswatini (Dahulu Swaziland)

Tahun 2018, di bawah kepemimpinan Raja Mswati II, nama Swaziland berganti menjadi Eswatini untuk menghilangkan kenangan kolonialisme di masa lalu. Sang raja mengungkapkan nama Swaziland terkesan mirip dengan Switzerland dan membuat banyak orang bingung dengan dua negara tersebut.
Itulah 14 negara yang sudah berganti nama sebelum India.
Sumber : CNBC INDONESIA RESEARCH
India Bakal Ubah Nama
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang