20 Tahun Kematian Leslie Cheung, Sang Bintang Yang Mengakhiri Hidupnya Dengan Cara Tragis

Dua puluh tahun lalu, bintang pop dan film Hong Kong Leslie Cheung Kwok-wing bunuh diri.

Banyak orang tidak percaya pada awalnya. Bagaimanapun saat itu adalah Hari April Mop ketika berita itu tersebar.

Ketika mereka sadar bahwa ini bukan lelucon, seluruh Hong Kong mengalami kejutan kolektif. Dan menyadari bahwa gor gor, istilah sayang untuk “kakak laki-laki”, telah hilang selamanya.

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Dua dekade kemudian, warisan Cheung terus menginspirasi penggemar, orang-orang kreatif, dan komunitas queer di seluruh dunia. Hal itu mengungkapkan banyak tentang bakat dan karisma unik sang bintang dan pengaruhnya yang abadi sebagai ikon budaya.

Karir Cheung dimulai pada tahun 1977, ketika ia menjadi runner-up pertama di Kontes Musik Asia tahun itu dengan membawakan lagu Don McLean’s American Pie. Ia bertahan selama 26 tahun hingga kematiannya yang terlalu cepat. Dia merilis lebih dari 40 album musik dan muncul di 56 film.

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Dia membantu mendorong Cantopop ke ketinggian baru pada 1980-an dan mencetak sejarah. Sejumlah dari rilisannya adalah adaptasi Cina dari lagu-lagu pop Jepang, yang sedang tren saat itu, dan sejumlah di antaranya adalah komposisi asli.

Pada 1990-an, Cheung menerima pengakuan luas atas perannya sebagai karakter wanita atau queer di layar film. Ini terjadi pada saat Hong Kong masih relatif konservatif terhadap identitas non-heteronormatif

Meski kini terkenal luas sebagai ikon fesyen queer. Penampilannya yang flamboyan dan kontroversial di atas panggung tidak selalu mendapat apresiasi saat tampil kala itu.

Leslie Cheung Rajin Memberikan Bantuan Kemanusiaan

“Saya ingat dengan jelas pergi ke konser dan melihat Cheung tampil sebagai artis pendukung. Dia melemparkan topinya ke penonton, sekian saat kemudian topi itu dilempar kembali ke atas panggung.” Kenang Stanley Kwan Kam-pang, sutradara film tahun 1988 Rouge. Film ini mendapat banyak pujian yang dibintangi oleh Cheung dan Anita Mui Yim-fong.

“Dia cukup sedih dengan kejadian itu ketika kami membahasnya setelah itu. Tetapi pada saat yang sama, itu menjadi motivasinya untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan rasa hormat dalam bisnis dunia hiburan”

Mungkin kesulitan inilah yang membuatnya menyadari pentingnya dukungan. Sepanjang karirnya, Cheung adalah seorang filantropis yang rajin ke sejumlah badan amal untuk anak-anak, orang tua dan korban bencana alam, gempa Taiwan tahun 1999 .

Dia menyumbangkan semua keuntungan dari album penjualan platinumnya tahun 1989 Salut ke Akademi Seni Pertunjukan Hong Kong. Setelah kematiannya, keluarganya mendirikan Leslie Cheung Memorial Scholarship di institusi tersebut. Untuk membantu mendorong siswa berprestasi dan mendukung mereka yang berasal dari latar belakang berpenghasilan rendah.

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Ditanya tentang warisan abadi Cheung, Kwan berkata. “Dengan versi remaster dari Rouge yang keluar baru-baru ini dan menonton ulang film tersebut di layar kaca. Rasanya dia dan Anita Mui tidak pernah meninggalkan kami. Seolah-olah baru seminggu yang lalu kami mengambil shooting Mui, dan dua minggu lalu kami shooting dengan Cheung.

“Komunikasi, chemistry, dan kolaborasi antara keduanya sangat indah, yang menurut saya menyenangkan dan menginspirasi.”

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Sederet Prestasi Leslie Menurut Kesaksian Banyak Pihak

Cheung berhenti sejenak dari karir bernyanyinya antara tahun 1989 dan 1995, tetapi itu tidak berarti dia menjauh dari musik. Untuk film pembengkokan gender 1994 berjudul “He’s a Woman, She’s a Man” (Dia Seorang Wanita, Dia Seorang Pria). Dia mengerjakan “Chase”, sebuah lagu yang membuatnya memenangkan lagu orisinal terbaik di Penghargaan Film Hong Kong 1995

“Kesan terbesar saya tentang Cheung dan interaksi kami adalah saat kami membuat musik untuk He’s a Woman, She’s a Man,” kenang Chiu Tsang-hei. Seorang produser musik yang mengerjakan film tersebut.

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

“Saat itu, dia sudah berhenti dari karirnya sebagai penyanyi. Tapi menurut saya, film inilah yang menginspirasi dia dan menjadi salah satu alasan dia untuk bernyanyi lagi.

“Keterlibatan Cheung dalam film ini lebih dari sekedar aktor. Untuk adegan di mana dia dan karakter lain sedang menulis lagu, dia datang ke studio rekaman kami bersama sutradara (Peter Chan Ho-sun). Saat mereka mencoba membayangkan bagaimana adegan itu akan diambil.

“Saya berada di piano saat dia merekam suara di tempat, sangat mirip dengan adegan yang ia mainkan. Menyaksikan semuanya terjadi sangat menggembirakan, dan hasilnya sangat ajaib bagi saya,” kata Chiu.

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Sejumlah Film Leslie Berkisah Kehidupan Pasangan Sejenis

Momen akting penting Cheung lainnya datang dalam film Wong Kar-wai tahun 1997 Happy Together. Di mana dia dan Tony Leung Chiu-wai berperan sebagai pasangan Hong Kong yang pindah ke Buenos Aires untuk awal yang baru.

Di antara banyak karya seni yang dipamerkan di pameran “Myth Makers – Spectrosynthesis III” karya Tai Kwun, yang berakhir pada 10 April, adalah karya Oscar Chan Yik-long.

long’s You just suck my soul without any hesitation 2022 (Anda hanya menghisap jiwaku tanpa ragu-ragu 2022). Sebuah lukisan yang terinspirasi oleh sebuah adegan di film di mana Cheung mencium Leung dari belakang.

Orang-orang banyak memuji Leung karena berakting sebagai karakter gay di film itu, tapi menurutku Cheung sama bagusnya. Menurut pendapat saya, pandangan publik yang terbatas tentang stereotip heteronormatif yang menyebabkan lebih banyak pujian untuk Leung daripada Cheung.

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Pengakuan Leslie Cheung Tentang Kehidupan Cintanya Dalam Lingkaran LGBT+

Pada tahun 2000 dan 2001, Cheung berkolaborasi dengan perancang haute couture Prancis Jean Paul Gaultier pada kostum. Untuk konser Passion Tour-nya di Hong Kong dan luar negeri yang menarik perhatian pada androgini penyanyi tersebut.

Itu adalah sikap yang berani untuk mempublikasikan identitas gendernya yang tidak sesuai di samping biseksualitasnya.

“Leslie Cheung adalah pria yang mendahului zamannya. Pernyataan cintanya kepada seorang pria sungguh luar biasa. Bahkan di hari-hari ini di mana kita seharusnya memiliki tingkat penerimaan yang lebih besar terhadap orang-orang LGBT+. Membutuhkan keberanian bagi para selebritas untuk mengungkapkannya.” Kata Jerome Yau, wakil ketua dan kepala eksekutif Pink Alliance, organisasi LGBTQ terkemuka non provit Hong Kong.

“Dengan demikian, Leslie bukan hanya perintis. Tetapi juga kekuatan pendorong dalam membuat komunitas LGBT+ Hong Kong lebih terlihat pada saat itu. Dan warisan abadinya adalah bahwa seseorang harus bangga dengan siapa mereka. Terlepas dari orientasi seksual dan identitas gender.”

Ketika sinema Cantopop dan Hong Kong menjadi kekuatan budaya yang dominan di wilayah Tiongkok daratan serta Asia Utara dan Tenggara. Cheung adalah salah satu sosok yang paling menonjol. Seseorang yang tanpa rasa takut dan glamor mendorong batasan gender dan mewujudkan fluiditas gender.

Pendapat Ahli Mengenai Kasus Kesehatan Mental Di Hong Kong

Cheung akan berusia 67 tahun ini. Bunuh dirinya, selama dua dekade terakhir, telah membantu meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kesehatan mental.

Menurut Profesor Paul Yip Siu-fai, direktur Hong Kong Jockey Club Centre for Suicide Research and Prevention (Pusat Penelitian dan Pencegahan Bunuh Diri Klub Joki Hong Kong) di Universitas Hong Kong. Tingkat bunuh diri lokal pada tahun 2003 adalah sekitar 18,6 kematian per 100.000 orang. Menjadi rekor tertinggi hingga saat ini.

“Dalam 20 tahun terakhir, pandangan masyarakat kita tentang penyakit mental telah meningkat. Pelaporan berita tentang kematian Cheung agak sensasional. Tetapi saat ini, media memiliki pandangan yang lebih baik tentang penyakit mental dan upaya bunuh diri.

“Tidak tabu seperti dulu, tapi stigma tetap ada. Masih belum cukup dukungan bagi penderita depresi,” kata Yip.

Krisis kesehatan mental Hong Kong tetap menjadi salah satu masalah sosial yang lebih mendesak yang “kita semua harus atasi”, katanya.

“Di sinilah pemerintah perlu turun tangan dan mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah yang ada. Seringkali pejabat pemerintah mengklaim mereka akan melakukan sesuatu untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat tetapi kurang tindak lanjut. Kami membutuhkan lebih banyak layanan untuk membantu mereka yang berjuang.”

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

Duka Mendalam Atas Kepergian Leslie Cheung

Selama 20 tahun sejak kematian Cheung, pada 1 April setiap tahun para penggemarnya selalu mengadakan acara peringatan tepat di hari naas tersebut. Setiap peringatan selalu ada pemberitaan seputar kisah hidup Cheung.

Cheung yang memiliki kehidupan dramatis mendapat perhatian dari banyak orang. Bukan hanya keluarga, semua Rekan dan teman baiknya, para penggemarnya di seluruh dunia menyimpan duka mendalam atas kematian sang aktor.

Atas berita kematian Cheung, banyak sekali penggemarnya dari berbagai negara yang nekat datang ke Hong Kong dan tidak mengindahkan peraturan pemerintah. Demi memberikan penghormatan terakhir.Padahal waktu itu wabah SARS yang berbahaya sedang melanda Hong Kong.

Ia meninggal saat sedang bersinar. Berada di puncak karier dan popularitas. Cheung dengan segudang kepiawaian dan prestasi di dunia hiburan merebut hati banyak orang baik di Hong Kong maupun di seluruh dunia.

Cheung meraih puluhan penghargaan dari berbagai event besar intertainment di berbagai negara. Kerja keras dan bakatnya membuahkan karier yang gemilang. Semua orang mengira kehidupannya sangat bahagia.

Tetapi tidak ada yang menyangka. Di balik karier yang cemerlang dan kemilau dunia hiburan, ada sisi gelap kehidupan Cheung yang selama ini tak diketahui publik. Ia mengalami depresi, dan juga disebut-sebut menderita insomnia. Ia menderita sakit mental selama hampir setahun menjelang kematiannya.

Setelah menulis surat terakhirnya, Leslie Cheung menuju Hotel Oriental Mandarin pada usia 46 tahun. Ia tewas setelah terjun dari lantai 24 hotel ini. Tindakan ini mengundang tanya, karena ia terkenal takut ketinggian.

Dalam surat terakhirnya, Leslie Cheung sendiri ternyata juga menyimpan tanya mengenai akhir hidupnya ini. “Dalam hidupku aku tak pernah melakukan hal buruk. Mengapa semuanya harus seperti ini?” Isi surat terakhirnya.

Pelajaran Terbaik Dari Kisah Cheung

Gemerlap dan glamournya penampilan luar ternyata tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Leslie Cheung adalah bukti nyata yang mewakili apa itu makna kebahagian dan ketenangan hidup. Ia yang berada di puncak tertinggi popularitas, mendapat penerimaan dan penghargaan dari semua orang, punya kekayaan dan kemewahan. Orang melihat pasti menduga sudah tidak kurang apapun dalam hidupnya.

Faktanya dia tidak bahagia. Dan memilih mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Sampai 20 tahun berlalu tidak ada satupun sumber informasi yang memberitahukan dengan jelas apa penyebab dia depresi sampai bunuh diri. Semua hanya dugaan dan spekulasi.

Cheung dengan berani mengakui di depan publik tentang kehidupan cintanya dengan sesama lelaki. Ia menjadi ikon LGBT+ pada saat pola pikir masyarakat Hong Kong masih konservatif dan belum seterbuka sekarang.

Apapun itu seluruh dunia menerimanya. Dengan sejuta pencapaian prestasi, ia membuktikan dirinya berbakat dan berkualitas. Tetapi kenapa ia justru sakit mental?

Penyebab Sakit Mental

Keadaan mental yang buruk, depresi dan kegelisahan batin penyebab utamanya bukan faktor eksternal. Tetapi konflik di dalam diri. Ada ketidaksinkronan dan ketidakselarasan di dalam diri seseorang.

Antara logika pikiran, gejolak emosi dan tuntunan jiwanya tidak sejalan dan saling berlawanan. Akhirnya terjadi konflik dan perang batin. Jika hal ini terjadi berkepanjangan orang tersebut tidak akan menemukan ketenangan.

Ketenangan dan kedamaian hati hanya tercipta jika unsur-unsur di dalam diri bisa sinkron, berjalan bersamaan secara harmonis satu frekuensi. Antara pikiran, batin, emosi dan tindakannya selaras, dan tidak saling bertentangan.

Dalam kasus Cheung, bisa jadi depresi itu terpicu oleh adanya ketidakselarasan tersebut. Ada satu bagian di dalam dirinya yang tidak bisa menerima pilihan hidup yang dijalani. Meski semua orang di luar sana mendukung atau bahkan tidak peduli dengan kehidupan pribadi Cheung, tetapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Ada penolakan, ada pertentangan sehinga tidak bisa berdamai dengan jiwanya sendiri.

Konflik batin yang terjadi berkepanjangan tanpa menemukan jalan keluar dan penyembuh bisa membuat seseorang gelap hati dan gelap mata. Tekanan mental akut membuat orang merasa hidup tidak berarti lagi sehingga nekat memilih bunuh diri.

Jadi pelajaran paling penting dalam hidup adalah mengenali diri sendiri. Menerima dan berdamai dengan diri sendiri apapun keadannya. Apapun yang kita pilih untuk jalan hidup, harus siap bertanggungjawab dan berani menghadapi dan meyakinkan diri sendiri bahwa itu sudah tepat.

Harus selalu berusaha menyelaraskan pikiran dengan rasa dan bisikan batin terdalam. Sehingga ketika keluar menjadi tindakan juga merupakan ekspresi dan aktualisasi yang tepat sesuai tuntunan dalam diri. Tidak saling bertentangan dan tidak konflik batin. Sehingga ketenangan dan kedamaian hidup bisa tercapai. Itulah cita-cita semua orang.

*Dari berbagai sumber media

20 Tahun Kematian Leslie Cheung

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything