Astronot AS Pernah Bikin Heboh Indonesia Dan Seluruh Dunia

Sabtu, 20 Juli 1969, menjadi titik balik bagi peradaban manusia.

Hari itu, astronot Amerika Serikat Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Mike Collins sukses melakukan hal yang selama ini menjadi khayalan umat manusia: pergi ke bulan.

Bahkan, di momen itu Neil Armstrong menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan. Di hadapan 500 juta umat manusia yang melihat langsung melalui televisi, Armstrong terlihat berjalan-jalan di satelit bumi itu meski hanya sebentar.

Kendati demikian, tetap saja peristiwa hari itu menjadi langkah maju untuk umat manusia. Setelah kembali ke bumi, para astronot khususnya Neil Armstrong, mendapat penyambutan dari banyak orang.

Ada yang memujinya bak pahlawan. Namun, ada pula yang menyebut pendaratan itu sebagai hoaks yang melahirkan banyak teori konspirasi. Tidak sedikit yang percaya tayangan pendaratan mereka lakukan di studio, alih-alih datang langsung ke bulan.

Pasalnya, berdasarkan klaim konspirasi, banyak keanehan terjadi saat pendaratan, seperti bendera AS yang berkibar atau ketidakcocokan arah bayangan dengan kedatangan cahaya.

Astronout Neils Armstrong

Di luar perdebatan saintis, konspirasi Neil Armstrong juga masuk ke ranah spiritual.

Dalam paparan majalah Panji Masyarakat (1989), setelah Armstrong melakukan pendaratan di bulan muncul rumor yang menyebut bahwa astronot NASA itu pindah agama ke Islam.

Penyebabnya karena ada kabar dia mendengar lantunan adzan dari bumi saat ada di bulan. Rumor ini kemudian beredar luas khususnya di negara berpenduduk Muslim, salah satunya Indonesia.

Tanpa verifikasi, sejumlah majalah dan koran di negara-negara tersebut turut serta menyebarluaskan isu itu hingga mengakar di masyarakat. Awalnya isu tersebut tidak membuat pusing Armstrong dan pemerintah AS. Namun, setelah mereka biarkan justru rumor tersebut menjadi lebih liar hingga mengurangi kewibawaan AS.

Klarifikasi Armstrong

Mengutip CBS News, akhirnya pada pertengahan 1980-an, Kementerian Luar Negeri dan Armstrong melakukan pertemuan dengan para jurnalis di Timur Tengah. Tujuannya hanya untuk mengatakan bahwa rumor itu salah dan Armstrong bukanlah seorang Muslim.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri juga sampai mengirim memo ke seluruh kedutaan besar negara berpenduduk Muslim untuk membantah rumor tersebut.

“Kabar Armstrong pindah agama menjadi Islam, mendengar adzan dari bulan dan di Kairo, semuanya tidaklah benar,” tulis memo itu.

Akan tetapi, tetap saja isu tersebut masih bertahan dan jadi kepercayaan banyak orang. Salah satu buktinya dialami oleh koresponden Washington Post, Sally Tally, saat mengunjungi Yogyakarta di tahun 1990, atau 20 tahun setelah pendaratan Armstrong.

Dia mendapat pertanyaan dari penduduk lokal ihwal kebenaran Armstrong masuk Islam. Penduduk itu percaya kalau Armstrong masuk Islam saat mengunjungi Timur Tengah setelah mendengar suara adzan yang sama persis ia dengar saat mengunjungi bulan.

Sally pun tegas membantah pernyataan penduduk itu sembari memberikan informasi yang benar.

Armstrong dalam biografinya First Man (2009) menyebut isu dirinya menjadi Muslim adalah bentuk ekstrem dari orang-orang yang tidak mengenal dirinya. Padahal, dia dari dulu menganut kepercayaan filosofis yang bernama Deis dan sama sekali tak terpikirkan untuk menjadi Muslim.

info :  cnbcindonesia.com

Sedangkan ketika era internet semakin berkembang pesat ini, muncul bererdar ramai di internet. Sebuah tangkapan layar yang dugaannya adalah surat dari Neil Armstrong sendiri dengan tampilan mesin tik sebagai klarifikasi kabar yang beredar tersebut.

Surat Klarifikasi Astronout Neils Armstrong

Astronot AS Pernah Bikin Heboh

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything