Bahaya Penularan Rabies
Belakangan ramai di media sosial seorang anak kecil yang meninggal dunia karena tergigit anjing rabies. Kejadian ini terjadi di Buleleng, Bali, daerah dengan kasus rabies tertinggi di Indonesia.
Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan anak kecil yang bernama Kadek Riska Ariantini tersebut sedang tenaga medis tangani. Riska tampak emosi dan enggan meminum air putih yang tenaga medis berikan, bahkan Riska sempat mengalami kejang.
Tak lama dari viralnya video tersebut, beredar kabar bahwa ternyata Riska telah meninggal dunia. Banyak warganet mengucapkan ucapan belasungkawa serta merasa ngeri akan akibat dari gigitan rabies.
Apa Itu Rabies?
Rabies atau virus anjing gila merupakan virus mematikan menular yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas. Virus ini oleh virus rabies yang berasal dari liur hewan seperti anjing, kucing, atau kera.
Proses penularan dapat melalui gigitan, atau melalui luka terbuka yang terkena air liur yang terinfeksi virus rabies.
Sumber penular dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama. Penularan dapat juga oleh kucing dan kera. Di luar negeri, selain ke 3 hewan di atas, dapat juga melalui gigitan bitang seperti: serigala, kelelawar, skunk, dan racoon.
Daya serang virus rabies sebagai berikut; setelah virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan hewan (anjing), selama sekitar 2 minggu virus akan tetap tinggal di tempat masuk dan atau dekat tempat gigitan.
Bahaya Penularan Rabies: Gejala Dan Tanda Terkena Rabies
Gejala dan tanda rabies pada hewan ada 2 (dua) tipe yaitu:
- Tipe ganas
Tipe ganas terdiri dari stadium prodromal, eksitasi dan paralise, dengan rincian:- Stadium prodromal ( 2 – 3 hari ), gejala: malas, tidak mau makan, agak « jinak », demam sub febris, refleks kornea menurun;
- Stadium eksitasi ( 3 – 7 hari ), gejala: reaktif dengan menyerang, dan menggigit benda bergerak, pica (memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri), lupa pulang, strabismus, ejakulasi spontan;
- Stadium paralisis, gejala : ekor jatuh, mandibula jatuh, lidah keluar, saliva (ludah) berhamburan, kaki belakang terseret. Stadium ini sangat singkat dan biasanya tak lama kematian hewan tersebut.
- Tipe Jinak (dumb)
Umumnya stadium ini muncul setelah stadium paralisis, anjing ini terlihat diam, berpenampilan tenang namun akan ganas kalau didekati.
Gejala dan tanda penderita rabies pada manusia yaitu demam, mual, rasa nyeri di tenggorokan, keresahan, takut air (hidrophobia), takut cahaya, liur yang berlebihan (hipersaliva).
Pertolongan Pertama, Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Rabies
Pertolongan pertama pada penderita rabies dapat dilakukan cara-cara seperti:
- Cucilah gigitan hewan (anjing) dengan sabun / detergent di bawah air mengalir selama 10 – 15 menit
- Beri obat antiseptik pada luka gigitan (obat merah, alkohol 70 % dll)
- Hubungi rabies center atau kunjungi rumah sakit untuk pertolongan selanjutnya.
Pencegahan rabies dapat Anda lakukan dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan Anda setiap 1 tahun sekali.
Segera melapor ke puskesmas/rumah sakit terdekat bila tergigit oleh hewan tersangka rabies untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Bahaya Penularan Rabies
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang