Bakteri BAB Emas, Bakteri Super Unik, Makan Logam Beracun dan Tinjanya Emas

Ilmuwan menemukan jenis bakteri yang memiliki tingkat toksisitas sangat tinggi, dan mampu mensintesis emas dari senyawa alami.

Dengan kata lain, bakteri ini memakan logam beracun dan tinja yang ia hasilkan menjadi emas.

Pada tahun 2018, tim peneliti internasional menemukan bagaimana bakteri Cupriavidus metallidurans berhasil bertahan hidup bahkan setelah menelan senyawa logam beracun.

Bakteri ini menghasilkan bongkahan kecil emas sebagai efek samping dari mengkonsumsi senyawa beracun. Emas, seperti halnya elemen lain di Bumi, dapat tercipta melalui berbagai proses. Pada setiap langkah proses ini, terdapat mikroba yang entah bagaimana terus bertahan hidup.

Bagaimana bakteri menghasilkan emas?

Bakteri berbentuk batang Cupriavidus metallidurans pertama kali teridentifikasi membuang kotoran berupa emas pada tahun 2009. “Hasil penelitian ini menunjukkan keterlibatan mereka dalam detoksifikasi aktif kompleks emas yang mengarah pada pembentukan biomineral emas,” kata ketua peneliti, ahli geomikrobiologi Frank Reith di 2009, melansir dari India Times, Minggu (26/3/2023).

Pada tahun 2018, orang yang sama menemukan mekanisme yang tepat yang memungkinkan bakteri membuang emas. C. metallidurans mampu bertahan di tanah yang mengandung hidrogen dan berbagai logam berat beracun.

Dalam lingkungan seperti itu, bakteri tidak memiliki banyak persaingan yang dapat dengan mudah teracun. C. metallidurans memiliki ion tembaga dan emas yang berinteraksi dan bersarang di dalam tubuhnya dan menimbulkan masalah.

Untuk menghindarinya, bakteri menggunakan enzim untuk menghilangkan logam dari selnya. Untuk tembaga, enzim lain yaitu CupA berperan. Namun, ketika emas terlibat, enzim ini tertekan dan senyawa tembaga dan emas yang berbahaya tetap berada di dalam sel.

Bakteri bab emas
Emas dihasilkan dari kotoran bakteri. Foto: American Society for Microbiology

Pada titik ini, enzim lain yaitu CopA terlibat. Dengan ini, bakteri mampu mengubah senyawa tembaga dan emas menjadi bentuk yang tidak mudah terserap oleh sel. Karena itu, lebih sedikit senyawa tembaga dan emas yang masuk ke bagian dalam sel.

Ini memastikan bahwa bakteri lebih sedikit dapat teracuni dan enzim yang mengeluarkan tembaga terus membuangnya. Proses ini juga menyebabkan nanopartikel emas muncul di permukaan bakteri, membuat bakteri ini menjadi makhluk yang buang air besar (BAB) berwujud emas.

Ternyata, kotoran bakteri ini justru punya nilai tinggi karena yang dapat menghasilkan logam mulia. Apa pendapat kalian tentang bakteri yang BAB emas?

*Sumber : Detik.com

Bakteri BAB Emas

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Ennyie Three
Tell us something about yourself.