Filsafat Kujang Sebagai Sandi Manusia Sunda
Setiap manusia tentu boleh memberi cara pandang pribadi menilai kebudayaan bangsa tertentu.
Namun yang bisa mengerti nilai budaya Bangsa Indonesia seharusnya kita sendiri. Alasannya jelas bahwa kita adalah pewaris resmi kebudayaan Nusantara.
Hana nguni, hana mangke. Tan hana nguni, tan hana mangke. Bahwa kehidupan itu berkelanjutan, tidak pernah terputus dari para leluhur hingga kehidupan kita saat ini. Pondok teu meunang disambung, lojor teu meunang diteuteuk. Ungkapkan sejujurnya, seadanya.
Kebudayaan sudah pasti hasil suatu proses yang membutuhkan rentang wakut sangat lama. Melalui pengujian dan penyaringan terus menerus, dengan melalui pengajaran berkelanjutan hingga menjadi pengalaman dan melahirkan karya dari generasi ke generasi selanjutnya. Hal seperti ini kita dapat melihat dari banyak sekali dan beragamnya hasil Budaya Nusantara terwariskan kepada Bangsa Indonesia secara turun temurun dan sejak berabad bahkan ribuan tahun lalu.
Philo Sophia Kujang
Lingkungan berbeda akan membentuk kebudayaan berbeda pula. Termasuk Kujang lahir berdasar kepada unsur-unsur pembentukan Kebudayaan Sunda. Kujang memiliki bentuk yang sederhana namun memiliki nilai dan pengertian yang luhur agung, luas dan mendalam. Pusaka Kujang merupakan filsafat, sikap mental, daya cipta, dan semangat kekuatan. Manusia Sunda sebagai sebuah jati diri dengan keberadaan Kujang demikian melekat kepada masyarakat.
Menurut Abah Uci, pelaku Budaya Sunda, “Pusaka Kujang tidak terlepas dari konsep Manusia Sunda. Tapi perlu kita pengertian, bahwa Sunda itu bukan nama suku atau ras atau etnis yang tinggal di Jawa Barat saja. Hal ini berkaitan dengan Paparan Sunda atau Dangkalan Sunda, yang berhadapan dengan Paparan Sahul atau Dangkalan Sahul”.
Pusaka Kujang lebih dari sekadar besi tempa. Kujang adalah pusaka yang mengajarkan filsafat sejatinya hidup manusia. Kujang menjadi lambang kristalisasi filosofi, sikap mental, pola cipta, dan spiritual Manusia Sunda. Pusaka Kujang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, kenegaraan, kebangsaan serta buana kesemestaan. Kelak pola lambang ini menyebar ke bangsa-bangsa lain yang akhirnya memiliki peradaban tinggi di seluruh dunia.
Melalui cara membaca semiotika sapta panta tanda berbagai sandi-sandi budaya peninggalan leluhur dikupas ulang. Sehingga mampu merombak anggapan keliru bahwa Kujang adalah senjata. Serta menghapus kesalahpahaman Sunda sebagai sebuah nama suku atau ras yang tinggal di Pulau Jawa bagian Barat.
~ LQ & BSA ~
Filsafat Kujang Manusia Sunda
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang