Inovasi Warga Banyuwangi Atasi Stunting

Stunting masih menjadi salah satu pekerjaan besar bagi Indonesia. Berbagai upaya telah pemerintah pusat hingga desa lakukan untuk memberantas stunting. 

Selain pemerintah, peran memberantas stunting juga masyarakat lakukan. Sebagaimana sejumlah warga Banyuwangi, Jawa Timur. Warga yang tergabung dalam Taman Kehati Raung ini membuat inovasi makanan berbahan dasar daun kelor yang kaya nutrisi.

Inovasi yang mereka lakukan adalah membuat dawet daun kelor. Minuman ini bisa jadi alternatif untuk ibu hamil dan anak-anak yang tidak suka sayur. 

Pengolahan tanaman kaya gizi menjadi makanan nikmat tentu menggugah selera makan anak-anak hingga orang dewasa.

Dawet berbahan daun kelor yang kaya protein, vitamin A, dan zat besi harapannya bisa berkontribusi positif untuk pertumbuhan ibu hamil dan bayi umur dua tahun.

Project Manager dari Paradigma sekaligus pendamping kelompok Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Raung, Imam Tarmudi menjelaskan, dawet kelor jadi opsi makanan lokal yang sehat dan lezat. Dawet ini juga menjadi langkah preventif mengurangi stunting.

“Dawet kelor ini sudah teruji dan oleh ahli gizi dinilai baik,” terang Imam, Selasa (12/12/2023).

Selain membuat dawet daun kelor, sejumlah warga Banyuwangi juga berinovasi membuat roti kukus dan kue mawaran berbahan daun kelor.

Tanaman Bergizi Tinggi

Daun Kelor terkenal di seluruh dunia sebagai tanaman bergizi. Mengutip WHO, kelor adalah salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi. Sementara itu, di Indonesia tanaman ini baru terkenal sebatas sebagai sayuran.

Inovasi Warga Banyuwangi Atasi Stunting

Jurnal Kesehatan Masyarakat Perkotaan Universitas Mohammad Husni Thamrin (2023), negara lain seperti Senegal dan Haiti memanfaatkan daun kelor untuk mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak dan ibu
hamil serta menyusui.

Konsumsi daun kelor sebagai sumber vitamin dan mineral dapat dengan cara dimasak, makan mentah, atau dikeringkan menjadi serbuk daun kelor. Daun kelor mengandung vitamin A 6.8 mg, 4 kali lebih banyak daripada vitamin A yang terkandung dalam wortel.

Vitamin C yang terkandung dalam daun kelor yaitu 220 miligram atau tujuh kali lebih tinggi daripada vitamin C pada buah jeruk. Kalsiumnya empat kali lebih banyak daripada susu tinggi kalsium. Kalium pada daun kelor 259 miligram atau tiga kali lebih banyak daripada buah pisang.

Protein dalam daun kelor 6.7 gram atau dua kali lebih banyak dari protein pada sebutir telur atau yoghurt. Zat besi pada daun kelor 25 kali jauh lebih tinggi daripada bayam. Selain itu, daun kelor juga  mengandung fosfor sebanyak 70 miligram per 100 gram.

Artikel ini telah terbit d merdeka.com, dengan judul “Mencicipi Lezatnya Dawet Hingga Roti Kukus Daun Kelor Inovasi Warga Banyuwangi Atasi Stunting”

Inovasi Warga Banyuwangi Atasi Stunting

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Curie
Tell us something about yourself.