Kegunaan Muntahan Paus
Paus merupakan kumpulan mamalia yang tinggal di lautan. Beberapa jenis paus menguasai lautan dengan julukan mamalia terbesar di dunia.
Walau hidup di laut, tapi paus bukan termasuk ke dalam golongan ikan. Paus memiliki ciri berikut yang membedakannya dari ikan:
- bernapas menggunakan paru-paru
- mempunyai rambut (sedikit, kebanyakan ada di paus dewasa)
- berdarah panas
- mempunyai kelenjar susu
- mempunyai jantung dengan empat ruang
Muntahan Paus
Untuk yang belum tau, mungkin fakta bahwa paus juga bisa muntah akan terdengar aneh dan menjijikkan. Namun, paus benar-benar bisa muntah loh!
Mengutip dari Wikipedia, muntahan paus atau Ambergris (/ˈæmbərɡriːs/ atau /ˈæmbərɡrɪs/, Latin: ambra grisea, Old French: ambre gris), ambergrease, atau amber abu-abu adalah zat padat, berlilin, mudah terbakar berwarna abu-abu kusam atau kehitaman yang berasal dari sistem pencernaan paus sperma.

Ambergris yang masih segar, memiliki bau tinja laut. Ini memiliki aroma yang manis dan natural seiring bertambahnya usia. Biasanya banyak yang menyebut mirip dengan aroma alkohol isopropil tanpa zat kimia yang menguap.
Ambergris berasal dari jenis paus sperma. Karena kebiasaan makan paus sperma yang rakus, perut mereka penuh dengan komponen yang tidak dapat mereka cerna dari tubuh mangsanya yang kemudian membentuk struktur padat seperti bola.
Sisa makanan yang tak bisa tercerna itu, mereka memuntahkannya kembali setiap beberapa minggu. Umumnya, paus sperma mengeluarkannya sebelum proses pencernaan. Muntahan inilah yang merupakan ambergris.
Ambergris sangat langka, karena hanya ada pada 1-5% dari seluruh populasi paus sperma, dan paus sperma adalah satu-satunya penghasil ambergris.
Fungsi Atau Kegunaanya
Para peneliti menemukan bahwa ambergris telah manusia manfaatkan sejak ribuan tahun lalu. Orang Mesir kuno membakar ambergris sebagai dupa, sedangkan di Mesir modern untuk mengharumkan rokok. Selama Abad Pertengahan, orang Eropa menggunakan ambergris sebagai obat untuk sakit kepala, pilek, epilepsi, dan penyakit lainnya.
Saat ini, ambergris banyak dicari untuk bahan baku parfum yang harganya sangat mahal. Para pembuat parfum merek kenamaan seperti Chanel membutuhkan ambergis untuk membuat aroma musk yang membut parfum tahan lama. Konon, permintaan ambergis sangat tinggi di negara produsen parfum seperti Uni Emirat Arab yang punya market wewangian sangat besar.

Selain untuk parfum, ambergris juga dibuat untuk obat serta campuran makanan dan minuman. Raja Charles II dari Inggris biasa menyantapnya bersama telur. Ambergris juga menjadi penyedap dalam kopi Turki serta campuran cokelat panas di Eropa pada abad ke-18.
Namun, peran ambergris yang alami kini sudah digantikan dengan produk sintetis. Hal ini karena barangnya semakin langka.
Harganya Sangat Mahal
Karena kelangkaannya, ambergris menjadi barang yang sangat mahal saat ini. Tak tanggung, harganya bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.
Pada 2012 lalu, seorang anak kecil menemukan 600 gram muntahan paus, yang terjual dengan harga mencapai 900 juta rupiah. Lalu pada 2021, seorang nelayan di Thailand menemukan 30kg ambergeis yang nilai jualnya mencapai 19 milar rupiah.
Kegunaan Muntahan Paus
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang