Materialisme – Dialektika – Logika : Jalan Menuju Pengertian Akan Kebenaran Yang Nyata Dan Mendalam
Materialisme, dialektika, dan logika adalah konsep-konsep filosofis yang memiliki peran penting dalam pemahaman dunia dan masyarakat.
Dalam karya monumentalnya yang berjudul “Madilog”, Tan Malaka membahas hubungan yang kompleks antara ketiga konsep ini. Kita akan membahas secara mendalam tentang materialisme, dialektika, dan logika yang saling terkait, memberikan pemahaman yang lebih dalam, dan memberikan contoh-contoh yang memperjelas konsep-konsep tersebut.
Materialisme : Menggali Akar Kebenaran
Materialisme adalah pandangan filosofis yang menekankan bahwa kenyataan dan kebenaran (realitas) hanya terdiri dari fisik dan energi yang kasat mata dan tidak kasat mata (materi dan imateri), tidak ada entitas spiritual atau supernatural. Dalam konteks “Madilog,” materialisme adalah dasar dari segala pemahaman, karena segala sesuatu yang ada di dunia ini, menurut pandangan ini, dapat terjelaskan dengan dasar materi. Materialisme juga mengusulkan bahwa perubahan dalam dunia terpahami melalui konsep penyebab dan akibat, yaitu hal yang menjadi penyebab perubahan dalam materi.
Contoh materialisme dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam ilmu sains. Misalnya, dalam kimia, kita memahami bahwa ada sangat banyak benda dan tak benda di sekitar kita yang bisa kita lihat, kita bisa dengar, kita bisa cium baunya, kita raba dan atau kita kecap rasanya. Kita tidak butuh untuk mencari penjelasan supernatural untuk reaksi tersebut, melainkan menggunakan pengetahuan materialistik untuk memahaminya.
Dialektika : Perubahan Sebagai Hukum Alam
Dialektika adalah metode pemikiran yang menekankan perubahan sebagai hukum semesta (unibersal), dan pemahaman dunia sebagai proses yang selalu bergerak dan berubah. Dalam “Madilog,” Tan Malaka menjelaskan bahwa dialektika adalah alat yang berguna untuk memahami konflik, pertentangan, dan perubahan dalam masyarakat. Dialektika juga berbicara tentang kontradiksi (pertentangan) adalah sumber perubahan.
Contoh dialektika adalah dalam perkembangan sejarah masyarakat. Misalnya, perubahan sosial dan politik dalam suatu negara adalah hasil dari pertentangan antara kelas-kelas sosial yang berbeda. Kontradiksi antara pemilik modal dan buruh adalah salah satu contoh yang dapat terjelaskan melalui dialektika. Konflik ini mendorong perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi.
Secara gamblang, tanpa manusia perlu mendialektikakan, segala sesuatu tetap mengalami dialektikanya sendiri.
Logika : Alat Berpikir Kritis
Logika adalah alat berpikir yang membantu kita memahami dan menilai informasi dengan benar. Dalam “Madilog,” Tan Malaka menekankan pentingnya logika dalam mengembangkan pemikiran kritis. Logika membantu kita membedakan antara argumen yang valid dan tidak valid, serta memahami kesalahan berpikir yang sering terjadi.
Contoh logika adalah dalam penilaian argumen. Ketika seseorang membuat klaim atau argumen, kita dapat menggunakan logika untuk menguji kebenaran klaim tersebut. Jika klaim tersebut ada dukungan dengan bukti yang kuat dan tidak ada kesalahan logika dalam argumennya, maka kita dapat menerima klaim tersebut sebagai benar. Namun, jika ada kesalahan logika atau tidak ada atau kurangnya bukti, kita dapat dengan bijaksana meragukan atau mengabaikan klaim tersebut.
Hubungan Antara Materialisme, Dialektika, dan Logika : Menyatukan Pemahaman Dunia
Materialisme, dialektika, dan logika bukanlah konsep-konsep yang terpisah, melainkan saling terkait dan saling melengkapi. Materialisme memberikan dasar untuk memahami dunia melalui pemahaman materi fisik. Dialektika membantu kita memahami perubahan dan pertentangan dalam dunia ini, sementara logika adalah alat yang berguna untuk memproses dan menilai informasi dengan benar.
Contoh konkret hubungan ketiganya adalah dalam analisis sosial. Dalam pemahaman materialistik, kita dapat menganalisis kondisi sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Dialektika membantu kita memahami konflik dan pertentangan dalam masyarakat tersebut dapat mengarah pada perubahan. Logika membantu kita mengevaluasi argumen dan klaim yang muncul dalam analisis tersebut.
Madilog Sebagai Panduan Pemahaman Kebenaran Yang Nyata
Dalam “Madilog” karya Tan Malaka, materialisme, dialektika, dan logika mendapat pandangan sebagai alat yang saling terkait dan penting dalam memahami dunia dan masyarakat. Materialisme memberikan dasar untuk pemahaman materi fisik, dialektika membantu kita memahami perubahan dan pertentangan dalam dunia, dan logika adalah alat berpikir yang kritis. Ketiganya bekerja bersama-sama untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran yang nyata (realitas).
Dan dalam kehidupan sehari-hari, konsep-konsep ini membantu kita memahami dunia dengan lebih baik. Mereka memungkinkan kita untuk menganalisis kondisi sosial, ekonomi, politik dengan lebih akurat, dan semua hal lain, serta membuat keputusan yang lebih bijaksana berdasarkan penilaian yang logis. Dengan memahami hubungan antara materialisme, dialektika, dan logika, kita dapat mengembangkan pemikiran kritis yang lebih baik dan mengambil peran aktif dalam perubahan sosial yang positif.
Jika materi telah tersedia, maka akan terjadi dialektika dan menjadi logis dengan sendirinya. Tapi jika tidak tersedia materi, maka perlu mengumpulkan materi terlebih dahulu untuk dapat melihat kepada bukti-bukti agar bisa membuatnya menjadi logis.
Referensi :
- Tan Malaka, “Madilog: Materialisme, Dialektika, dan Logika,” Penerbit Widya Budaya, 1994.
- George Novack, “Dialectical Materialism: An Introduction to Marxist Philosophy,” Pathfinder Press, 1978.
- Irving M. Copi, Carl Cohen, “Introduction to Logic,” Pearson, 2019.
Materialisme – Dialektika – Logika : Jalan Menuju Pengertian Akan Kebenaran Yang Nyata Dan Mendalam
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang