Pahami Clickbait Di Medsos

Para pengguna media sosial dan media online pasti sudah tidak asing dengan yang namanya clickbait. Ini sering berseliweran di beranda medsos anda. Apalagi di tahun-tahun politik menjelang pemilu, clickbait sudah hampir menjadi makanan keseharian para netizen. Tujuannya macam-macam, namun yang paling utama adalah berusaha menggiring opini publik sesuai kepentingan media yang bersangkutan.

Pahami Clickbait Di Medsos

Clickbait ini tidak jarang menjadi informasi menyesatkan. Waspadai judul yang tidak sesuai dengan isi berita atau artikel, judul yang berlebihan dan terlalu mengejutkan, namun setelah dibaca isinya berbeda, jauh dari judulnya yang mencengangkan. Membuat pembaca kecewa dan merasa tertipu oleh judul. Clickbait juga bisa membuat kredibilitas media tersebut jadi meragukan. Sebab terkadang berisi hoax yang tidak jelas sumbernya.

Netizen yang kurang literasi menjadi sasaran empuk bagi clickbait ini. Mereka yang tidak suka membaca isi artikel panjang, dan tidak berusaha crosscheck kebenaran isi berita. Biasanya mereka hanya membaca judulnya saja, dan terburu-buru memberi respon, atau langsung berkomentar. Pengguna tersebut sangat mudah terprovokasi oleh judul berita dan berakhir kegaduhan di medsos. Jadi apa itu clickbait? Simak ulasan berikut ini.

Pengertian Clickbait

Dilansir dari Tech Crunch, clickbaiting adalah tindakan menjanjikan sesuatu secara berlebihan yang biasa ditemukan di judul berita, caption di media sosial, dan lain-lain.

Jadi, clickbait sendiri adalah judul sebuah konten yang sangat menarik, namun isinya belum tentu sesuai dengan apa yang dijanjikan dalam judul tersebut. Bisa jadi isinya benar-benar berbeda dengan judul, atau bisa juga sebaliknya. Mayoritas orang menggunakan clickbait dengan niat yang tidak begitu baik.

Menurut WordStream, beberapa ciri clickbait adalah judul yang menarik perhatian, penggunaan gambar yang familiar dan menarik untuk khalayak umum, dan hal lain yang membuat orang penasaran untuk melihat lebih lanjut.

Beberapa contoh penggunaan clickbait yang buruk untukmu.

Misalnya, kamu menemukan artikel berjudul “Kamu Tidak Akan Percaya Apa yang Terjadi Kepada 5 Mahasiswa Ini!”.

Dari judul tersebut, kamu jadi penasaran dan mulai memiliki berbagai macam asumsi, “Wah, jangan-jangan ada hal buruk yang terjadi kepada para mahasiswa tersebut?”.

Ketika membuka klik judul tersebut isinya ternyata adalah berita mengenai 5 mahasiswa yang berhasil lulus S1 di usia belia.

Di satu sisi, berita tersebut bukan berisi penipuan dan tidak terlalu melenceng dari topiknya. Mungkin saja pembaca cukup kaget dan kagum dengan fakta tersebut. Meskipun begitu, judul berita tersebut membuat orang berpikir ada hal luar biasa yang terjadi, padahal sebenarnya biasa saja.

Contoh selanjutnya, ada judul berita “Balita Ini Mampu Membuat Ibunya Hampir Pingsan Karena Kaget”.

Pembaca sudah pasti membayangkan adegan luar biasa atau justru berbahaya pada si balita. Tapi setelah membuka artikelnya, ternyata balita tersebut hanya bermain riang dengan seekor anjing yang tampak lucu dan imut. Tidak ada yang luar biasa ataupun berbahaya yang terjadi.

Pahami Clickbait Di Medsos

Pandangan Psikologi Terhadap Respon Pengguna Kepada Clickbait

Setelah khatam bermain media sosial dan tahu judul-judul yang bersifat clickbait, mengapa kita tetap sering tergiur dan membuka link yang diyakini adalah semacam pancingan saja?

Mengutip dari Psychology Today, hal ini penyebabnya karena manusia pada dasarnya membutuhkan informasi untuk bisa survive di dalam kehidupan. Alhasil, ketika ada judul yang menjanjikan sesuatu yang mengejutkan atau tidak dapat dipercaya, kita cenderung menjadi penasaran dan tertarik ingin mengetahui apa isinya.

Penggunaan judul clickbait di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Judul berita

Biasanya judul yang clickbait banyak digunakan untuk artikel berita. Misalnya berita tentang selebriti, tentang tokoh publik atau berita tentang orang-orang populer lainnya.

Apalagi terkait berita politik, dan seputar pemilu yang sedang panas misalnya. Judul-judul berita yang menghebohkan, mengejutkan dan menohok sangat banyak berlalu lalang. Padahal isinya juga biasa-biasa saja. Atau malah terkesan jauh dari kebenaran dan memelintir fakta, sehingga netizen akan dibuat gaduh dan penasaran yang berlebihan.

2. Judul artikel

Judul artikel yang clickbait biasanya memiliki contoh pola sebagai berikut:

“X Cara yang Belum Kamu Ketahui..”

“Jangan Pernah Lakukan X Hal Ini..”

“Cara Cepat Hasilkan X…”

“X Tips Meningkatan Z, Tips Nomor 5 Mengejutkan!“

3. Judul iklan

Clickbait juga sering terdapat pada judul-judul campaign marketing. Yang paling sering kita temukan adalah klaim yang berlebihan atau penawaran yang sangat menggiurkan padahal ada syarat & ketentuan tambahan.

Judul ini akhirnya membuat orang tertarik untuk mengklik CTA iklan tersebut. Berikut contoh-contohnya:

“Terbukti Jerawat Hilang dalam X Hari!”

“Jika Tidak Lulus, Uang Kembali 100%”

“Beli 5 Produk untuk Dapatkan Hadiah Umroh Bareng X”

Model-model penggunaan judul di atas sudah sangat sering kita temukan di berbagai media.

Pahami Clickbait Di Medsos

Pro Kontra Menggunakan Clickbait

Terdapat perdebatan mengenai penggunaan clickbait di judul artikel, video, atau konten apa pun itu yang menjadi konsumsi publik.

Ada orang yang mengatakan tidak masalah menggunakan clickbait, asalkan isinya tidak benar-benar menipu. Ada juga yang berpendapat sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan clickbait:

Pendapat Yang Pro

1. Pageviews meningkat

Melansir dari Content Marketing Institute, salah satu tujuan menggunakan clickbait adalah mendorong orang untuk mengklik link dari judul yang sangat menarik perhatian. Nah, hal ini tentu saja dapat meningkatkan pageviews dan traffic di website-mu. Clickbait yang baik harus menyesuaikan antara judul dengan isinya. Dengan begitu, traffic yang didapatkan juga akan stabil dan terus ramai.

2. Meningkatkan brand awareness

Ketika menggunakan judul yang menarik dan isinya sesuai, orang akan mulai menyebarkan informasi mengenai website-mu melalui media sosial. Salah satu contoh kasus yang sering digunakan adalah BuzzFeed. BuzzFeed sendiri adalah website media yang memiliki perkembangan cukup pesat.

Mengapa BuzzFeed bisa berkembang secara pesat? Dari awal produksi konten, mereka sudah terbiasa menggunakan clickbait dengan membuat judul dan foto headline yang menarik, sehingga orang penasaran dengan isinya.

Ketika membuka link yang ada, konten yang mereka tawarkan ternyata sama menariknya dengan judul yang tertera. Dengan begitu, brand awareness mereka pun otomatis meningkat.

Orang tahu bahwa meskipun judul yang digunakan cukup catchy dan membuat penasaran, isinya tidak akan mengecewakan mereka.

3. Meningkatkan angka share

Salah satu faktor yang membuat orang mau membagikan sebuah konten adalah dorongan emosi, baik itu emosi senang, marah, maupun sedih.

Nah, kelebihan judul clickbait adalah mampu memunculkan emosi tersebut secara signifikan. Apalagi, jika judulnya memuat bagian mengejutkan yang tak pernah mereka tahu sebelumnya. Hasilnya, pembaca yang merasa sangat marah atau sangat senang dengan judul itu, akan tertarik untuk membagikan konten tersebut pada orang sekitarnya.

4. Menjangkau lebih banyak target

Semakin banyak orang yang berinteraksi dengan kontenmu dan membagikannya, maka jangkauan konten tersebut akan semakin luas. Hal ini tentunya menguntungkan karena salah satu tujuan campaign adalah menjangkau target audiens seluas-luasnya.

Selain itu, keuntungan yang satu ini juga bisa dibantu dengan algoritma media sosial, salah satunya TikTok. Semakin banyak orang yang berinteraksi dengan videomu atau menontonnya sampai habis, ada kemungkinan besar video tersebut bisa masuk ke dalam for you page (FYP).

Supaya mereka mau menonton sampai habis, terkadang judul atau pembukaan video yang clickbait memang perlu. Akan tetapi, jangan sampai informasi di dalamnya menyesatkan.

5. Bisa berguna untuk strategi remarketing

Remarketing adalah strategi menargetkan iklan pada pengguna yang sebelumnya sudah pernah mengunjungi website, halaman, atau mengklik iklan.

Dengan membuat judul yang clickbait, orang yang penasaran pasti mau mengklik iklan tersebut untuk mempelajari lebih lanjut. Nah, apabila iklan tersebut konversinya masih kurang, kamu tetap bisa menargetkan kembali campaign selanjutnya pada mereka.

Pendapat Yang Kontra

1. Bounce rate meningkat

Jika salah satu sisi positif menggunakan clickbait adalah pageviews meningkat, negatifnya adalah bounce rate juga cenderung meningkat.

Bounce rate adalah persentase orang mengklik tombol “kembali” setelah membuka situs dan membaca artikelmu.

Jika isi konten tidak sesuai dengan judul yang terlihat, biasanya bounce rate-nya justru akan meningkat. Hal ini tentu saja harus kita hindari dengan menggunakan judul menarik, tetapi sesuai dengan isi yang sudah kita buat. Pasalnya, salah satu indikator keberhasilan strategi digital marketing adalah persentase bounce rate yang rendah.

2. Membahayakan image perusahaan

Ketika kamu menggunakan judul clickbait tapi isi kontennya tidak sesuai, orang akan merasa tertipu dan malas mengunjungi website-mu lagi. Untuk jangka panjang, mereka jadi tidak percaya dengan konten yang mengatasnamakan brand-mu.

Pastinya tidak ingin hal ini terjadi, kan? Karena hal ini jelas akan menghancurkan citra perusahaan.

3. Berpotensi menjangkau audiens yang salah

Judul clickbait mungkin bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Namun pertanyaannya, apakah audiens yang dijangkau merupakan audiens yang tepat? Hal tersebut hanya akan membuat usahamu menjadi sia-sia.

Strategi ini sangat tidak produktif mengingat budget marketing seharusnya bisa berguna secara efisien.

4. Membahayakan algoritma media sosial

Suatu misal, apabila kamu merasa kesal menonton video TikTok yang clickbait dan misleading, apa yang akan kamu lakukan?

Mungkin kamu hanya akan melewatinya tanpa melakukan apa-apa. Akan tetapi, pengguna lain mungkin akan melakukan hal yang cukup merugikan, seperti mengklik ‘not interested‘ atau bahkan memblokir akunmu.

Akibatnya, algoritma TikTok tidak akan merekomendasikan kontenmu pada mereka lagi di kemudian hari.

5. Kehilangan pembeli potensial

Ini merupakan risiko terbesar jika kamu menggunakan strategi clickbait yang kurang baik. Pembeli potensial bisa hilang karena beberapa alasan yang diakibatkan oleh clickbait, seperti:

Mendengar omongan orang yang kurang baik tentang brand kamu. Jangkauan konten kamu berkurang karena risiko algoritma dan bounce rate.

Clickbait adalah teknik yang manjur, tetapi cukup berisiko untuk dijalankan. Jika ingin menggunakan clickbait dalam judul, pastikan bahwa isinya benar-benar sesuai dengan apa yang dijanjikan. Pasalnya, ada banyak hal yang dipertaruhkan jika kamu membuat judul clickbait dengan isi konten yang jauh berbeda. Hal itu akan mengesankan sebuah penipuan kepada netizen terhadap isi konten. (Ref : glints.com)

Pahami Clickbait Di Medsos

Uthkg.com

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything