Paris Banjir Sampah Akibat Aksi Mogok Petugas Kebersihan Tolak Reformasi Pensiun
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne pada Kamis (16/3), telah mengumumkan bahwa untuk mengaktifkan wewenang konstitusional khusus untuk memaksa pengesahan RUU reformasi pensiun.
Akibat pengumuman kebijakan tersebut, menuai beragam protes dari warga setempat. Termasuk aksi mogok oleh para petugas kebersihan.
Lebih dari 10.000 ton sampah menumpuk di jalanan Paris akibat aksi mogok para petugas kebersihan kota. Mereka menolak rancangan undang-undang (RUU) reformasi pensiun pemerintah yang kontroversial, ungkap Balai Kota Paris pada Jumat (17/3).
Kebijakan RUU reformasi itu memicu aksi bakar sampah para demonstran di ibu kota Prancis itu. Para petugas pengangkut sampah telah melancarkan aksi mogok di Paris selama 12 hari.
Aksi Mogok Dan Blokir Insinerator Limbah
Para petugas kebersihan yang melakukan aksi mogok itu juga memblokir tiga insinerator limbah di pinggiran kota Paris.
Namun, 20 arondisemen atau arrondissement kota itu tidak terpenuhi tumpukan sampah, karena 10 di antaranya mendapat penanganan perusahaan swasta.
Wali Kota Paris Anne Hidalgo mendukung gerakan sosial terhadap RUU reformasi pensiun.
“Klaim para petugas pengangkut sampah Kota Paris yang secara sah tidak ingin bekerja dua tahun lagi merupakan hal yang wajar,” ujarnya pada awal aksi mogok tersebut.
Sikap Hidalgo tersebut telah memicu kontroversi di Paris, karena banyak pihak menudingnya berkontribusi pada buruknya kebersihan dan banyaknya tikus di Paris.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin meminta Hidalgo untuk menggunakan langkah-langkah administratif . Untuk memaksa para petugas pengangkut sampah dan petugas kebersihan jalan kembali bekerja, namun Hidalgo menolak.
Karena itu, Kepolisian Paris meminta para pekerja di kota itu untuk “memindahkan sebagian besar sampah, dan memastikan bahwa layanan pengambilan sampah dapat pekerja lakukan”. Mereka yang tidak mematuhinya akan terkena denda 10.000 euro (1 euro = Rp16.362) dan hukuman enam bulan penjara.
Para petugas kebersihan mulai menggelar aksi mogok untuk mengungkapkan ketidakpuasannya atas RUU reformasi pensiun. Yang akan menaikkan usia pensiun resmi untuk kategori pekerja ini dari 57 tahun menjadi 59 tahun. Rekan-rekan mereka di kota-kota besar Prancis lainnya seperti Marseille, le Havre, dan Nantes dengan cepat memberikan dukungan terhadap gerakan tersebut.
Pengumuman Elisabeth Borne bahwa ia mengaktifkan Pasal 49.3 konstitusi Prancis. Memungkinkan pemerintah untuk memaksakan pengesahan RUU reformasi pensiun tanpa pemungutan suara di Majelis Nasional, telah memicu kemarahan di seluruh negeri.
Demonstrasi yang tergelar secara spontan pada Kamis (16/3) diwarnai aksi para pengunjuk rasa di Paris menggunakan sampah sebagai barikade saat bentrok dengan pasukan keamanan, dan membakar tempat sampah.
info : berbagai sumber di internet
Paris Banjir Sampah
UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang