Pembersihan Wahabi Dari Arab Saudi
“Muhammad bin Abdul Wahab tidak identik dengan Saudi Arabia”, kata putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS).
Ajaran Muhammad bin Abdul Wahab yang dikenal dengan sebutan “Wahabi”. Sejak dekade tahun 60an dieksportasi secara besar-besaran oleh Saudi ke berbagai negara Muslim. Untuk mengimbangi ideologi komunisme pada masa Perang Dingin. “Semua itu atas permintaan Amerika dan sekutu Barat lainnya”, kata Muhammad bin Salman kepada CBS.
Belakangan kelompok penganut Wahabi mengubah nama manhajnya menjadi “Salafi”. Setelah nama “Wahabi” identik dengan berbagai aksi kekerasan dan terorisme di berbagai wilayah di dunia.
Sementara Kerajaan Saudi sendiri juga berusaha mati-matian untuk memutus mitos politik dengan Muhammad bin Abdul Wahab (Wahabi). Ini terlihat setelah Kerajaan mengubah rujukan hari berdirinya negara Saudi (يوم التأسيس السعودي) menjadi 22 Februari. Penetapan tersebut mengacu kepada gagasan awal kemerdekaan Saudi oleh Muhammad bin Saud pada tahun 1727.
Sebelumnya, kerajaan dan rakyat Saudi meyakini berdirinya negara mereka mengacu terhadap peristiwa komitmen bersama. Antara Muhammad bin Abdul Wahab dengan Muhammad bin Saud pada tahun 1744.
Saudi hari ini telah berubah. Ajaran Wahabi-Salafi yang dulu diagung-agungkan Kerajaan dan dianggap “harga mati” untuk dilaksanakan dan diawasi oleh negara, kini telah dirombak total. Mulai dari tidak adanya lagi kewajiban berhijab, hingga kebebasan ruang kerja bagi kaum perempuan.
Sejak tahun 2020 Kerajaan Saudi juga telah memperbolehkan bank konvensional (non syari’ah) luar negeri. Untuk berinvestasi di wilayah negara Saudi bagian manapun.
Lain cerita dengan penganut Wahabi-Salafi di Indonesia yang malah semakin menjadi. Mereka sepertinya ingin menjadikan Indonesia seperti Saudi di masa lalu. Di saat orang-orang Saudi ingin menjadikan negara mereka seperti Indonesia hari ini. Ketika orang Saudi lebih suka minuman Air Kelapa, penganut Wahabi di Indonesia malah lebih suka nenggak kencing Onta.
(Posted by Islah Bahrawi Official on Twitter)
Tulisan di atas mengutip dari postingan Islah Bahrawi, tokoh NU asal Madura yang juga seorang penulis. Melalui akun Twitternya Islah Bahrawi Official. Ia terkenal kritis terhadap ajaran Islam yang kaku, radikal dan fundamentalis. Di banyak ceramah-ceramah nya, Bahrawi mengajak generasi muda Indonesia untuk berpikir kritis, terbuka, kekinian, dan menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Begitu pula dengan postingan-postingannya di media sosial. Salah satunya adalah tulisan di atas.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama. Semenjak Muhammad Bin Salman (MBS), putra mahkota kerajaan Saudi memiliki banyak kendali dalam sistem pemerintahan. Ia melakukan perombakan besar-besaran untuk mengubah sistem negaranya yang awalnya tertutup dan konservatif menjadi lebih terbuka bahkan menuju liberal. Hal ini ia lakukan demi kemajuan Arab Saudi di segala bidang, terutama ekonomi, kebudayaan, pariwisata demi menarik sebanyak mungkin investor. Karena menyadari sumber daya minyak yang semakin menipis, pendapatan haji yang turun drastis sejak pandemi Covid-19, dan banyak faktor lainnya. Sistem yang tidak membuat kemajuan bagi Saudi membuat MBS mengadakan reformasi di segala bidang.Â
Sistem tertutup di Saudi disinyalir penyebabnya adalah ajaran wahabi yang mengakar kuat. Dan mendominasi semenjak Muhammad Bin Abdul Wahab memiliki kekuasaan di sana. Sejak saat itu Saudi memberlakukan aturan ketat sesuai ajaran Islam yang konservatif, fundamentalis dan cenderung radikal. Melihat jaman yang semakin berkembang dan situasi perekonomian yang semakin di ambang keruntuhan. Bagi kaum muda yang berpikir terbuka seperti MBS, jelas sistem tersebut sudah waktunya untuk dirombak total. Karena sudah tidak sesuai lagi untuk pertumbuhan generasi saat ini dan terutama untuk menolong Saudi dari keruntuhan.
Maka di berbagai pemberitaan sering kita dengar kebijakan baru dari kerajaan Saudi. Hasil gagasan MBS yang cenderung nyeleneh dan sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Meski mendapat banyak pro dan kontra ia tidak peduli dan terus mengadakan reformasi.Â
*Mengutip berbagai sumber di Internet
Pembersihan Wahabi Dari Arab Saudi
uthkg.com Desain Website oleh Hanjuang.id