Perkembangan Teknologi Kuantum BRIN

Penjelasan Humas BRIN. Teknologi kuantum semakin lama semakin berkembang. Kuantum teknologi menggunakan prinsip-prinsip fisika yang dapat meningkatkan kemampuan dalam gawai sehari-hari.

Sektor energi, transportasi, komunikasi, pertahanan, finansial, dan kesehatan berpotensi menggunakan teknologi kuantum.

Peneliti BRIN Jelaskan Perkembangan Teknologi Kuantum

Dalam webinar ORNAMAT #25, Selasa (14/03), yang terselenggarakan oleh Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORNM BRIN). Peneliti Donny Dwiputra dari Pusat Riset (PR) Fisika Kuantum memaparkan tema “Teknologi kuantum: Dari baterai kuantum hingga black hole”.

Menurut Donny, baterai kuantum saat ini sebagai salah satu teknologi jangka menengah yang relatif tahan efek lingkungan dibandingkan dengan komputer kuantum.

Donny memaparkan kemajuan teknologi secara umum menuntut kebutuhan energi yang semakin besar, cepat, dan efisien. “Baterai kuantum merupakan device penyimpanan energi yang operasinya memanfaatkan fenomena kuantum. Untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan kecepatan pengisian dayanya,” jelasnya.

“Salah satu keunggulan yang ditawarkan perbandingannya dengan baterai konvensional adalah kecepatan pengisian energi yang semakin tinggi. Seiring bertambah banyaknya modul baterai kuantum yang tergunakan. Hal ini terukur melalui daya yang skalanya mengikuti ukuran dari baterai tersebut,” tambah Donny.

Sampai saat ini, perkembangan riset baterai kuantum masih pada tahap teoretis dan sangat sedikit realisasi eksperimen (proof-of-concept) yang telah terciptakan.

“Menariknya, beberapa sistem yang tergunakan sebagai baterai kuantum juga dapat mensimulasikan fenomena alam pada kondisi yang sangat ekstrem. Yakni pada lubang hitam (black hole) dan lubang cacing (worm hole). Korespondensi dari kedua teori yang berbeda skala ini akan membuka cakrawala baru bagi pengembangan teknologi masa depan,” ulas Donny.

Aplikasi Kristal Fotonik

Dalam kesempatan yang sama, Isnaeni, peneliti PR Fotonik menyampaikan materi tentang ‘Manipulasi cahaya pada skala nano dengan kristal fotonik’.

Di awal paparannya Isnaeni mengatakan bahwa kristal fotonik adalah struktur dielektrik periodik. Tujuan rancangannya untuk membentuk struktur pita energi untuk foton. Yang memungkinkan atau melarang perambatan gelombang elektromagnetik pada rentang frekuensi tertentu.

“Hal ini membuat kristal fotonik ideal untuk aplikasi manipulasi dan panen cahaya. Dalam presentasi ini akan ada pembahasan tentang sifat kristal fotonik. Beberapa riset terkait kristal fotonik dan aplikasi kristal fotonik pada bidang teknologi, LED, dan sel surya.” Terang Kepala Pusat Riset Fotonik tersebut.

Lebih lanjut Isnaeni menjelaskan ada beberapa jenis kristal fotonik dengan sifat unik dan potensi aplikasinya. “Ada yang terdiri dari ada 1 dimensi, 2 dimensi, 3 dimensi, quasicrystals. dan serat optik kristal,” sebutnya.

“Manfaat dari kristal fotonik adalah sebagai pelapis yang sangat efektif, filter optik. Serta perangkat lain yang memanipulasi cahaya dalam rentang panjang gelombang tertentu. Mengontrol perambatan cahaya dalam arah tertentu, membuat pandu gelombang, sensor yang sangat efisien. Membuat sifat dan efek optik baru seperti kemampuan untuk memanipulasi polarisasi dan fase cahaya. Untuk telekomunikasi dan penginderaan serta aplikasi lainnya,” lanjut Isnaeni.

“Kristal fotonik memiliki berbagai aplikasi potensial di berbagai bidang. Termasuk komunikasi optik, penginderaan, pencitraan, pemanenan energi, komputasi kuantum, dan material,” kata Isnaeni.

Mewakili Kepala ORNM BRIN, Ika Kartika, Kepala Pusat Riset Metalurgi menyampaikan. Bahwa webinar ORNAMAT yang mengangkat tema baterai kuantum dan kristal fotonik, bisa mendukung penguatan iklim riset, akumulasi pengetahuan. Dan sarana membuka peluang kolaborasi bagi mitra, baik internal maupun eksternal BRIN.

“Harapannya dengan dua topik ini, dapat membantu peserta webinar di lingkungan ORNM maupun di luar BRIN, untuk mempelajari secara umum mengenai aplikasi baterai kuantum. Di mana baterai ini juga merupakan alat sangat kita butuhkan saat ini. Sedangkan untuk fotonik dapat kita manfaatkan aplikasi dalam rancangan penelitian dan implementasi fotonik ke depannya,” ujarnya.

Sumber : brin.go.id

Perkembangan Teknologi Kuantum BRIN

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything