Mereka mendadak mengajari beli saham tertentu. Mengajak membeli aset kripto, main tenis, main tinju, dan berlari maraton tanpa persiapan yang memadai. Mereka pasti dengan mudah menghindar dari tuduhan ”memberi contoh” atau ”mengajak” ketika jatuh korban. Mengatakan, membuat konten tanpa niat apa pun. Namun, pada saat mereka menjadi pemengaruh (influencer) baik secara sengaja maupun tidak sengaja, tindakan mereka memiliki pengaruh terhadap pengikutnya.

Mereka yang secara profesional diperbolehkan memberi saran untuk membeli atau menjual saham tertentu telah mendapatkan pendidikan tertentu. Ketika mereka memberi saran dan anjuran pun ada ketentuan-ketentuan yang harus diikuti. Di era media sosial, tiba-tiba muncul orang-orang yang dengan mudah menyarankan melakukan transaksi saham tertentu. Repotnya beberapa sponsor ada di belakang mereka. Semacam simbiosis yang saling menguntungkan. Mereka tak menyadari bahaya dari sejumlah konten mereka. Mereka juga tidak menyebut risiko dari transaksi yang bakal dilakukan.

Lebih parah lagi ada yang mempromosikan aset kripto beberapa waktu lalu. Instrumen investasi yang berisiko sangat tinggi tiba-tiba menjadi berkesan sangat menguntungkan ketika keluar dari mulut para pemengaruh. Para pemengaruh menyembunyikan risiko besar di balik aset kripto. Literasi keuangan yang rendah menyebabkan banyak orang terjerumus ke investasi berbahaya. Mereka kemudian terjerat masalah keuangan parah. Tidak sedikit yang kemudian bertindak merugikan orang lain atau bahkan hingga kriminal.

Aktivitas olahraga yang sering disertai kata ”mendadak” seperti tenis, tinju, dan maraton memiliki sisi baik. Orang kemudian suka berolahraga. Tidak sedikit meniru kebiasaan para pemengaruh. Namun, semua olahraga itu memiliki risiko. Jika tidak melakukan dengan latihan yang benar, bisa berakibat cedera dan fatal. Tidak sedikit para pemula di olahraga itu didampingi pelatih profesional agar tidak terjadi kecelakaan. Borobudur Marathon 2023 yang belum lama terlaksanakan bahkan terpaksa harus dihentikan ketika kondisi cuaca tidak mendukung. Jika meneruskan, bisa berakibat fatal. Bagaimana mungkin para pemengaruh ”mendadak” ikut maraton?

Sisi gelap

Kehadiran para pemengaruh membuat aktivitas pemasaran menjadi sangat bervariasi. Mereka memberi dampak nyata terhadap bisnis sejumlah perusahaan. Tidak sedikit yang memberi dampak positif bagi masyarakat. Namun, banyak pula yang menjadi penumpang gelap di dalam media sosial. Mereka memberi contoh yang buruk. Tidak sedikit konten mencelakakan nama baik perusahaan, menyebabkan kerugian orang lain, bahkan mengancam nyawa orang. Kita masih ingat seorang pemilik warung dirugikan ketika seorang pemengaruh yang membahas menu masakan warung itu. Tak ada keahlian yang dimilikinya, tetapi ”mendadak” dia membuat penilaian makanan di tempat itu.

Sejumlah ”Influencer” Mengajari Tindakan Berbahaya

Sebuah tulisan di laman Socialstar membahas sisi gelap para pemengaruh. Meskipun banyak pemengaruh menggunakan platform mereka untuk menginspirasi dan mengangkat semangat orang lain, ada beberapa yang mengeksploitasi ketenaran dan pengaruh mereka untuk keuntungan pribadi. Para pemengaruh ini terlibat dalam praktik-praktik yang patut menjadi pertanyakan, seperti mempromosikan produk atau pilihan gaya hidup yang tidak sehat, mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis, atau terlibat dalam perilaku kontroversial yang bertujuan untuk mengejutkan. Tindakan tersebut tidak hanya merugikan pengikutnya tetapi juga mencoreng reputasi industri pemengaruh secara keseluruhan.

Salah satu kekhawatiran utama yang para pemengaruh lakukan adalah promosi produk dan perilaku tidak sehat. Mulai dari teh diet dan suplemen penurun berat badan hingga rutinitas kebugaran ekstrem, pemengaruh sering kali mendukung produk dan praktik yang dapat merugikan kesejahteraan fisik dan mental pengikutnya. Dengan mempromosikan produk-produk ini, pemengaruh mengirimkan pesan bahwa mencapai citra tubuh yang tidak realistis lebih penting daripada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Kejadian yang mirip, mereka mempromosikan olahraga tertentu karena sponsor mendekat tetapi semua secara mendadak. Sangat berisiko!

Promosi Kecantikan Yang Berbahaya

Masih dari laman Socialstar, masalah lain yang muncul pada para pemengaruh adalah promosi mereka terhadap standar kecantikan yang tidak realistis. Banyak pemengaruh yang banyak mengedit foto mereka atau mengandalkan filter untuk menampilkan versi ideal diri mereka. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan rendah diri di kalangan pengikutnya, yang mungkin membandingkan diri mereka dengan standar yang tidak dapat tercapai ini.

Sejumlah ”Influencer” Mengajari Tindakan Berbahaya

Terlebih lagi, para pemengaruh yang secara konsisten mempromosikan definisi kecantikan yang sempit berkontribusi pada pelestarian cita-cita kecantikan yang berbahaya. Oleh karena itu, ada dua pemengaruh yang perlu diwaspadai, yaitu pengejar kekayaan materi (sering pamer kekayaan) dan pembuat gaduh (yang terus-menerus berupaya agar kontennya viral dan melakukan tindakan apa pun agar mendapat perhatian publik). Jika kita menemukan dua jenis itu di media sosial, sudah selayaknya kita tinggal.

Pertanyaannya adalah, bagaimana agar aktivitas seperti itu berhenti? Para pemegang merek sebaiknya berhati-hati dengan pemengaruh yang sering membuat kontroversi. Mereka yang memegang etika dan juga memiliki nilai-nilai positif yang mengajak untuk berpartner. Masyarakat perlu terus mendapat pendidikan literasi di dalam bermedia sosial. Memiliki keahlian, dan menebar nilai-nilai baik layak mendapat predikat pemengaruh. Tetap membutuhkan mereka untuk menginspirasi masyarakat. Mereka yang mengajari tindakan berbahaya selayaknya tertinggal.

Sumber artikel: Kompas.id

Sejumlah ”Influencer” Mengajari Tindakan Berbahaya

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Karl Guevara
Just Newbie