Tanda Kiamat Bermunculan

Belakangan ini ‘tanda kiamat’ terus bermunculan di dunia. Beberapa di antaranya ada di tanah Arab yang menyedot perhatian warganet atau netizen.

Awal tahun ini Arab Saudi dihebohkan dengan pegunungan tandus yang berubah jadi hijau. Menyusul fenomena alam tersebut, ada pula gonjang-ganjing perebutan takhta hingga terungkap rencana pemerintah membangun proyek The Mukaab yang masyarakat anggap seperti ‘Kabah baru’.

Ketiganya disebut-sebut sebagai tanda kiamat yang kemunculannya berarti dunia sudah berada di akhir zaman.

Seorang netizen di media sosial berkomentar, “Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi”. Tulis netizen itu, Senin (20/3/2023).

Netizen tersebut ternyata tak ‘asal bicara’. Dia mengutip salah satu hadis riwayat Imam Muslim yang menyatakan tanda-tanda kiamat. Yaitu para penggembala kambing berlomba-lomba mendirikan bangunan yang megah dan menjulang tinggi.

Pembangunan The Mukaab

Sebagai informasi, ‘Kabah baru’ tersebut akan dibangun dengan bentuk kubus dengan panjang masing-masing sisi 400 meter.The Mukaab akan menjadi pusat kota baru. Mengutip Saudi Press Agency (SPA), pembangunan akan mulai di area seluas 19 km persegi. Proyek ini akan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai.

Tanda kiamat bermunculan
The Mukaab

Bangunan terdiri dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel. Ada pula 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, serta 1,8 juta meter persegi ruang fasilitas komunitas.

“Salah satu yang menarik dari pengembangan ini adalah struktur Mukaab. Yang tergambarkan sebagai tujuan imersif pertama di dunia. Di mana ia menawarkan pengalaman yang terciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru,” mengutip Business Traveler.

Pengumuman Visi Saudi 2030 oleh Raja Arab

Selama ini Arab Saudi terkenal sebagai negara yang ekonominya bergantung dengan minyak. Namun saat Raja Salman bin AbdulAziz, ayah Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menjadi pemimpinnya pada 2015, negara itu mengumumkan Visi Saudi 2030.

Visi Saudi 2030 sendiri merupakan sebuah gambaran perekonomian baru Arab Saudi di tahun 2030. Dalam visi itu, Raja Salman menginginkan agar mengurangi ketergantungan negara itu terhadap migas dan sektor ekonomi terdiversifikasi.

Gayung bersambut saat MBS terpilih sebagai Putra Mahkota di 2017. Ia sibuk mendiversifikasi sumber pendapatan negara.

Tanda kiamat bermunculan
Pangeran Mohammed Bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi

Negeri itu, tengah fokus membangun pariwisata untuk mencapai target menjadi salah satu pilar ekonomi di masa yang akan datang. Pariwisata akan menjadi penyokong PDB kedua setelah minyak.

Kocek US$ 500 miliar lebih digelontorkan untuk proyek-proyek besar. Ini untuk merevolusi pariwisata kerajaan agar sesuai dengan tren khalayak nasional dan internasional.

Terkait perebutan takhta, MBS terkenal sering menjegal saudara atau kerabatnya yang Ia anggap sebagai ancaman. Warganet pun menghubungkan hal tersebut sebagai tanda kiamat.

Mengutip CNN Indonesia, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia menilai anggapan tersebut hanya mitos. Namun, dia tak menampik asumsi tersebut muncul dari salah satu hadits Nabi Muhammad.

Menurut Yon, ada hadis yang meriwayatkan tanda kiamat salah satunya dengan perebutan kekuasaan atau jabatan.

“Tapi memang ada juga indikasi hadis di dalam hadis nabi yang di antaranya menyebutkan tanda-tanda akhir zaman itu adalah adanya perebutan kekuasaan,” kata Yon.

Tanda Kiamat Versi Yahudi

Tanda-tanda akhir zaman telah tertuliskan di setiap kitab suci yang terakui di dunia. Setiap kemunculannya pasti menyedot perhatian para penganutnya.

Dalam Yudaisme, salah satu tanda akhir zaman adalah kemunculan sapi berwarna merah sempurna. Sapi itu lahir pada 2018 lalu.

Tanda kiamat bermunculan
Umat Yahudi

Mengutip news.com.au, Temple Institute di Yerusalem mengumumkan kelahiran anak sapi itu di YouTube. Pihaknya mengatakan bahwa anak sapi itu akan menjalani “pemeriksaan ekstensif” untuk menentukan apakah seluruh tubuhnya berwarna merah.

Adapun, jika bayi sapi betina terbukti “bebas noda”. Institut akan menyatakan bahwa anak sapi tersebut “membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia”.

Terlepas dari apakah tanda-tanda tersebut dapat terpahami secara harfiah atau tidak. Baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, lembu merah merupakan pusat prediksi tentang “akhir zaman”.

Setelah mengorbankan sapi merah, pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem dapat dimulai.

Temple Institute dan kelompok lain di seluruh dunia berdiri dengan tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moria, atau di Bukit Bait Suci.

Sapi merah adalah sapi yang mereka bawa ke kepada imam untuk mereka korbankan. Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Temple Mount di Yerusalem.

Tapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan apa yang berdiri di atas bukit hari ini. Yaitu Dome of the Rock, sebuah kuil suci umat Islam.

Rabbi Chain Richman, direktur Institut, percaya waktunya sudah matang untuk membangun Kuil Ketiga, setelah kelahiran lembu merah.

Dalam Yudaisme Ortodoks arus utama, begitu Kuil terbangun kembali, dunia akan menyambut kedatangan Mesias Yahudi. Dan umat manusia kemudian akan menghadapi Penghakiman Terakhir.

Tetapi beberapa teolog mengatakan pembangunan Kuil Ketiga terkait dengan ‘Hari Penghakiman’ atau “akhir zaman”.

*Dari berbagai Sumber

Tanda Kiamat Bermunculan

UT Hong Kong & Macau; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

About the author : Nunik Cho
I'm nothing but everything