Waspada AI Palsu Di Facebook, Modus Penipuan Baru
Akhir-akhir ini marak penemuan kecerdasan buatan atau AI palsu di Facebook. AI palsu itu mencoba mengelabui korban dengan memasang malware lewat iklan Facebook.
Untuk fenomena tersebut, peneliti keamanan siber dari Trend Micro baru-baru ini menerbitkan analisis mendalam tentang kampanye yang memanfaatkan iklan Facebook dengan embel-embel ‘AI’.
Dalam laporannya, tim peneliti mengatakan tujuan utama malware adalah memberikan akses kepada hacker untuk membobol dana yang telah korban sisihkan untuk beriklan di Facebook.
Mengutip TechRadar, modus hacker adalah membuat iklan Facebook yang mempromosikan perangkat lunak atau software palsu untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan.
Hacker menarik minat korban dengan menyebut software tersebut telah mendapat dukungan AI semacam Google Bard dan sesuatu dengan sebutan “Meta AI”.
Untuk mengakses software, para korban diminta mengklik link yang tersedia pada iklan. Tautan tersebut mengarahkan korban ke laman yang telah terhosting di Google Sites dan mematrikan tombol unduh.
Menekan tombol akan memulai pengunduhan malware yang akan tersimpan di Google Drive, Dropbox, dan solusi penyimpanan cloud serupa.
Penipu menyembunyikan Malware di dalam arsip terenkripsi dengan kata sandi sederhana, sehingga bisa mengelabui program antivirus.
Korban yang menginstal software akan mendapatkan ekstensi Chrome berbahaya yang meniru identitas Google Translate.
Kenyataannya, malware tersebut mencuri cookie Facebook, token akses, dan informasi lainnya. Semua itu bertujuan menilai apakah akun Facebook korban memiliki akses ke halaman perusahaan. Dan memiliki dana yang telah termuat sebelumnya untuk penggunaan dalam menjalankan kampanye iklan Facebook.
Dana tersebut akan peretas gunakan untuk mengiklankan kampanye mereka sendiri. Untuk itu, hati-hati jika bertemu iklan di Facebook yang memberikan iming-iming tak realistis.
Tetaplah waspada terhadap segala bentuk kejahatan siber dengan modus memberikan kemudahan dan imbalan-imbalan yang tidak masuk akal. Untuk itu mempelajari literasi dan sistem keamanan digital sangatlah perlu bagi setiap orang, utamanya para pengguna media sosial. Semoga bermanfaat.
sumber :Â cnbc.indonesia.com
